Jakarta (ANTARA) - Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa meninjau langsung pendidikan siswa prajurit di Resimen Induk Daerah Militer Jakarta Raya (Rindam Jaya), Jakarta untuk memberi pengarahan dan pembekalan.
Dalam pertemuan itu, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis Penerangan Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari, yang diterima di Jakarta, Sabtu, Cantiasa menegaskan bahwa peserta Pendidikan Kejuruan Bintara Kecabangan Infanteri lulusan bintara hasil kuota otonomi khusus (otsus) merupakan putra/putri terbaik asal Papua Barat.
"Kalian harus mencerminkan kebersihan dan kesucian hati serta kesederhanaan sebagai penjaga dan pembela bangsa. Berikan kebanggaan untuk saudara orang tua di Papua, tempat kalian berasal. Papua merupakan bagian dari NKRI. Untuk itu, jaga Merah Putih dan NKRI harga mati," kata Cantiasa saat memberi pembekalan pada kegiatan pendidikan di Rindam Jaya, Jumat (11/6).
Peserta pendidikan kejuruan bintara Infanteri itu merupakan prajurit TNI hasil rekrutmen program Bintara Otsus Kodam XVIII/Kasuari yang berlangsung tahun lalu.
Para prajurit itu sebelumnya telah menyelesaikan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD. Nantinya, usai menempuh pendidikan Infanteri, mereka akan kembali bertugas di satuan masing-masing.
Terkait dengan hal tu, Pangdam XVIII/Kasuari meminta para siswa dapat menunjukkan jati dirinya sebagai prajurit TNI asal Papua Barat yang mampu bersaing dengan prajurit dari daerah lain di Indonesia.
Oleh karena itu, mereka diharapkan dapat menyelesaikan seluruh tahapan pendidikan dengan baik.
"Perlu kalian ingat, prajurit TNI yang hebat terlahir dan terbentuk dari kesulitan. Untuk itu, prajurit siswa harus melaksanakan pendidikan secara tulus dan ikhlas, serta mengikuti proses belajar mengajar dan berlatih secara baik dan sungguh-sungguh penuh rasa tanggung jawab," kata Pangdam kepada peserta pendidikan infanteri di Rindam Jaya.
Pendidikan Kejuruan Bintara Kecabangan Infanteri atau Dikjurbaif merupakan tahapan yang wajib ditempuh oleh para prajurit bintara TNI Angkatan Darat sebelum resmi masuk dalam percabangan infanteri.
Dalam pertemuan itu, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis Penerangan Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari, yang diterima di Jakarta, Sabtu, Cantiasa menegaskan bahwa peserta Pendidikan Kejuruan Bintara Kecabangan Infanteri lulusan bintara hasil kuota otonomi khusus (otsus) merupakan putra/putri terbaik asal Papua Barat.
"Kalian harus mencerminkan kebersihan dan kesucian hati serta kesederhanaan sebagai penjaga dan pembela bangsa. Berikan kebanggaan untuk saudara orang tua di Papua, tempat kalian berasal. Papua merupakan bagian dari NKRI. Untuk itu, jaga Merah Putih dan NKRI harga mati," kata Cantiasa saat memberi pembekalan pada kegiatan pendidikan di Rindam Jaya, Jumat (11/6).
Peserta pendidikan kejuruan bintara Infanteri itu merupakan prajurit TNI hasil rekrutmen program Bintara Otsus Kodam XVIII/Kasuari yang berlangsung tahun lalu.
Para prajurit itu sebelumnya telah menyelesaikan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD. Nantinya, usai menempuh pendidikan Infanteri, mereka akan kembali bertugas di satuan masing-masing.
Terkait dengan hal tu, Pangdam XVIII/Kasuari meminta para siswa dapat menunjukkan jati dirinya sebagai prajurit TNI asal Papua Barat yang mampu bersaing dengan prajurit dari daerah lain di Indonesia.
Oleh karena itu, mereka diharapkan dapat menyelesaikan seluruh tahapan pendidikan dengan baik.
"Perlu kalian ingat, prajurit TNI yang hebat terlahir dan terbentuk dari kesulitan. Untuk itu, prajurit siswa harus melaksanakan pendidikan secara tulus dan ikhlas, serta mengikuti proses belajar mengajar dan berlatih secara baik dan sungguh-sungguh penuh rasa tanggung jawab," kata Pangdam kepada peserta pendidikan infanteri di Rindam Jaya.
Pendidikan Kejuruan Bintara Kecabangan Infanteri atau Dikjurbaif merupakan tahapan yang wajib ditempuh oleh para prajurit bintara TNI Angkatan Darat sebelum resmi masuk dalam percabangan infanteri.