Keerom (ANTARA) - Kepala Sekolah Dasar Naramben Suharyono (51) mengakui, kehadiran satgas TNI selain menjaga keamanan di perbatasan negara RI-PNG juga telah membantu pemerintah daerah memberikan bimbingan belajar siswa guna meningkatkan disiplin anak.

"Kehadiran personel satgas selain menjadi penjaga perbatasan negara juga sosok TNI merupakan “pahlawan” pendidikan di wilayahnya,"ungkap Kepala Sekolah SD Naramben Suharyono dalam keterangan,Minggu.

Ia sangat berterima kasih kepada prajurit TNI yang sudah menyempatkan waktu berkunjung ke sekolahnya.

"Saya merasa bangga karena memiliki aparat negara yang sangat peduli dengan dunia pendidikan,”ucap Suharyono.

Suharyono menyebut sosok TNI di wilayahnya telah berhasil menanamkan kedisiplinan kepada murid melalui pelatihan baris-berbaris oleh anggota Pos Arso XIII Satgas Pengamanan Perbatasan RI-PNG Yonif Mekanis 512/QY.

Menurutnya, kegiatan yang dilakukan Satgas TNI sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi pendidikan di wilayah Perbatasan RI-PNG. Apalagi saat keterbatasan tenaga pendidik di wilayah tersebut.

“Kegiatan ini sangat membantu bagi sekolah kami, terlebih dalam pelatihan baris-berbaris sehingga dapat meningkatkan kedisiplinan para murid dalam menuntut ilmu,” kata Suharyono.

Selain membantu para tenaga pengajar,lanjutnya, kehadiran anggota Pos Arso XIII yang dibawah pimpinan Komandan Pos Lettu Infanteri Suwandi sebagai pelindung rakyat.

Sementara itu, Komandan Satgas Yonif 512/QY Letkol Infanteri Taufik Hidayat menyampaikan, kegiatan yang dilakukan anggota Pos Arso XIII ini merupakan program rutin Satgas Yonif 512 dalam rangka mendukung pemerintah khususnya bidang pendidikan di wilayah perbatasan RI-PNG.

"Latihan baris-berbaris adalah hal yang sangat efektif untuk menanamkan kedisiplinan sejak dini, karena juga melatih daya konsentrasi, kesabaran dan ketaatan pada perintah sehingga akan membentuk karakter anak yang disiplin,”ungkapnya.

Menurut Taufik, para murid yang memiliki kepribadian disiplin akan mudah menerima instruksi dan arahan dari tenaga pendidik atau guru saat mengajar.

"Sasaran proses belajar mengajar di sekolah akan tercapai dengan maksimal, instruksi dan arahan dari para tenaga pendidik (guru) ketika mengajar juga akan selalu diikuti oleh para murid-muridnya,” katanya.

Diakui Dansatgas, kegiatan ini tak hanya dari Pos Arso yang berkunjung sekolah juga dilakukan seluruh pos jajaran Satgas Yonif 512 dengan tujuan untuk membentuk mental dan karakter para murid.

"Serta memberikan bimbingan belajar tentang ilmu pengetahuan umum maupun wawasan kebangsaan,"ujarnya.

Perwira Penerangan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 512/QY Letda Chk Luthdy mengungkapkan, selain menjaga batas negara, kehadiran TNI di perbatasan Papua juga untuk membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan program-program yang sudah direncanakan.

Kegiatan bimbingan belajar ini,lanjutnya, merupakan program yang wajib didukung oleh masyarakat, agar anak-anak lebih bersemangat lagi untuk menuntut ilmu.

“TNI terus berupaya peningkatan kualitas pendidikan dapat tercapai hasil yang maksimal,” kata Luthdy.

Adi, salah seorang warga Keerom mengapresiasi kepedulian anggota TNI yang bertugas di wilayah Perbatasan Papua.

Apalagi kondisi pendidikan di wilayah perbatasan yang masih kekurangan tenaga pendidik.

“Saya sebagai masyarakat Papua memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan teman-teman dari TNI yang bertugas di wilayah perbatasan, yang dengan kesabaran dan keikhlasan telah menularkan berbagai ilmu pengetahuan kepada anak-anak kita semua,”ujarnya.
 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024