Biak (ANTARA) - Distrik Samofa Kabupaten Biak Numfor Papua masuk daerah yang menjadi tempat (locus) penanganan stunting anak tim Satuan Tugas Penanganan stunting daerah setempat pada tahun 2024.
"Distrik Samofa jadi target penanganan stunting anak karena setiap kampung dan kelurahan ada kasus anak stunting," kata Tenaga Ahli Satgas Stunting Biak Numfor Obeth Rumar di Biak, Minggu.
Ia mengajak pemerintah kampung dan kelurahan hingga kepala distrik harus berkolaborasi untuk dapat menurunkan stunting anak menjadi nol kasus pada 2024.
Diakuinya, sesuai dengan prioritas tempat penanganan stunting pada 2024, selain Distrik Samofa yakni Distrik Aimando, Padaido, Numfor Barat, dan Distrik Poiru.
Obeth mengharapkan para kepala kampung dapat melakukan intervensi penanganan stunting dengan dana desa tahun 2024.
Penggunaan dana desa untuk penanganan stunting, katanya, sudah diatur dalam Peraturan Menteri Desa No. 11 tahun 2017.
"Pemkab Biak Numfor menargetkan stunting nol kasus," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Kelurahan Samofa Sofyan Korwa mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya pengurangan stunting anak dengan menggalakkan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak melalui Puskesmas Sumberker.
"Penanganan dan pencegahan stunting menjadi program strategis nasional, ya kelurahan Samofa sudah melakukan terobosan penanganan stunting," katanya.
Dia mengakui di wilayah Kelurahan Samofa ada empat anak stunting yang saat ini sedang dalam penanganan Satgas terpadu pencegahan stunting Kabupaten Biak Numfor.
Berdasarkan data hingga akhir Desember 2023, kasus stunting anak di Kabupaten Biak Numfor sebesar 6,11 persen dari 480 anak stunting, dan jumlah ini terendah di kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua.