Wamena (ANTARA) - Serbanyak 15 orang satuan tugas kaki telanjang (satgas kijang) dikirim ke distrik-distrik pinggiran yang minim layanan kesehatan di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Jayawijaya Tinggal Wusono di Wamena, Rabu, mengatakan tenaga kesehatan itu sudah dikirim Senin (13/6).
"Mereka akan bertugas secara bergilir selama 11 hari ke depan. Jadi ketika mereka sudah melaksanakan tugasnya, akan dilakukan penggiliran pada distrik-distrik yang belum ada layanan kesehatan secara masif," katanya.
Pada tahap awal 15 orang itu ditempatkan di tiga distrik yaitu Distrik Melagalome, Tagineri dan Distrik Tailarek. Selanjutnya mereka akan menjangkau distrik lain yang belum memiliki Puskesmas atau sudah memiliki namun minim tenaga kesehatan.
"Harapan kami dengan penempatan tenaga satgas kijang ini, pelayanan kesehatan kita bisa lebih maksimal," katanya.
Tinggal berpesan kepada belasan orang tenaga kesehatan itu akan segera berkoodinasi dengan dinas kesehatan jika menemukan kendala di lapangan sebab tempat mereka melayani merupakan kawasan pinggiran yang tidak menutup kemungkinan akan ditemukan kendala-kendala.
"Mengingat lokasi penugasan berada di luar sehingga tidak menutup kemungkinan banyak masyarakat yang sakit namun tidak melaporkan kepada petugas kesehatan, sehingga kondisi-kondisi tersebut bisa disisir secara baik," katanya.
Pemerintah mengharapkan 15 orang tenaga medis dengan berbagai latar belakang keilmuan itu saling membantu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Jayawijaya Tinggal Wusono di Wamena, Rabu, mengatakan tenaga kesehatan itu sudah dikirim Senin (13/6).
"Mereka akan bertugas secara bergilir selama 11 hari ke depan. Jadi ketika mereka sudah melaksanakan tugasnya, akan dilakukan penggiliran pada distrik-distrik yang belum ada layanan kesehatan secara masif," katanya.
Pada tahap awal 15 orang itu ditempatkan di tiga distrik yaitu Distrik Melagalome, Tagineri dan Distrik Tailarek. Selanjutnya mereka akan menjangkau distrik lain yang belum memiliki Puskesmas atau sudah memiliki namun minim tenaga kesehatan.
"Harapan kami dengan penempatan tenaga satgas kijang ini, pelayanan kesehatan kita bisa lebih maksimal," katanya.
Tinggal berpesan kepada belasan orang tenaga kesehatan itu akan segera berkoodinasi dengan dinas kesehatan jika menemukan kendala di lapangan sebab tempat mereka melayani merupakan kawasan pinggiran yang tidak menutup kemungkinan akan ditemukan kendala-kendala.
"Mengingat lokasi penugasan berada di luar sehingga tidak menutup kemungkinan banyak masyarakat yang sakit namun tidak melaporkan kepada petugas kesehatan, sehingga kondisi-kondisi tersebut bisa disisir secara baik," katanya.
Pemerintah mengharapkan 15 orang tenaga medis dengan berbagai latar belakang keilmuan itu saling membantu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.