Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) memastikan BNI Agen46 sebagai kepanjangan tangan perseroan akan terus memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat yang memiliki akses terbatas kepada outlet perbankan.

Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir di Jakarta, Jumat, memastikan BNI Agen46 yang mempunyai basis konsumen kuat bisa memberikan produk keuangan yang sederhana, memiliki kedekatan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Untuk itulah kami membuat tagline baru untuk BNI Agen46, yaitu Melayani Paling Dekat. Ini inti dari adanya BNI Agen46. Dari sisi kelengkapan pun sudah ada 200 fitur yang ditanamkan pada sistem layanan BNI Agen46, hampir sama dengan layanan di outlet, bedanya ukuran transaksinya saja yang lebih kecil," ujarnya.

Ia memastikan BNI Agen46 ini juga bisa mengembangkan bisnis dengan potensi pendapatan mencapai Rp5 juta per bulan dan membantu masyarakat dalam bersosialisasi serta memulai transaksi digital.

Ronny juga memaparkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BNI Agen46 yang terlihat dari jumlah transaksi sebesar hampir 52 juta pada periode Januari-Mei 2021. BNI Agen46 yang kreatif, lanjut dia, akan dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk menambah penghasilan.

Selain itu, tambah dia, menjadi agen bisa mendapatkan keuntungan lainnya yaitu lebih mudah mendapatkan fasilitas modal kerja KUR, meningkatkan bisnis utama, memperluas jaringan usaha yang dimiliki, jam layanan yang fleksibel tanpa jam operasional kantor, dan dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai kepercayaan BNI.

"Kalau jadi agen dan punya usaha, maka BNI Agen46 mendapatkan kesempatan besar untuk mendapatkan kredit di BNI karena BNI sudah mencatat transaksinya. BNI ingin tumbuh bersama dengan para mitra BNI Agen46 itu, agar size usahanya meningkat terus," kata Ronny.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penelitian Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Mohamad Miftah mengatakan masa depan BNI Agen46 sebagai bagian dari agen-agen Lakupandai masih tetap strategis sebagai garda terdepan inklusi keuangan.

Menurut dia, berdasarkan pengalaman OJK China, agen-agen lakupandai di negeri Tirai Bambu tersebut tetap bertahan dan berkembang meski memiliki pesaing kuat yaitu pengguna telepon genggam dan internet yang memanfaatkan transaksi digital.

Kondisi di China tersebut, lanjut Miftah, hampir sama dengan di Indonesia, dengan pengguna telepon genggam sudah mencapai 66,3 persen dan internet sebanyak 73,7 persen dari jumlah penduduk.

Kondisi itu, tambah dia, telah mengubah cara masyarakat dalam bertransaksi, yaitu dari luring menjadi daring dan menuntut adanya transaksi digital, terutama selama pandemi.

"BNI Agen46 bisa menjadi entry point pertama untuk masuk ke bank, membuka rekening, dan aktif menggunakan rekening dalam kehidupan sehari-hari. BNI Agen46 juga menjadi sarana pertama untuk memasuki dunia digital," ujarnya.


 

Pewarta : Satyagraha
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024