Jayapura (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 14,28 persen (yoy) pada triwulan pertama 2021. 

"Namun pertumbuhan tersebut masih didominasi oleh sektor pertambangan, sedangkan jika perhitungan PDRB dilakukan tanpa sektor tambang, perekonomian Papua pada triwulan pertama tahun 2021 terkontraksi sebesar -3,76 persen (yoy),"ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga dalam bincang-bincang media terkait ekonomi Papua terkini dan dampak PON XX perekonomian Papua di Jayapura, Rabu. 

Naek Sinaga mengakui, dalam rangka mendorong pertumbuhan pada sektor non tambang, terdapat tiga potensi pertumbuhan ekonomi alternatif yang dapat tumbuh dan menopang perekonomian Papua, yaitu Perikanan, Pertanian dan Pariwisata. 

Disebutkan, masing-masing sektor memiliki pangsa PDRB antara 4,7 persen, 5,21 persen dan 7,7 persen sehingga pengembangan pada sektor tersebut dapat ikut mendorong pertumbuhan PDRB Non Tambang Provinsi Papua.

Sedangkan tingkat inflasi yang ada di Provinsi Papua, menurut Naek Tigor Sinaga, hingga saat ini masih terkendali dengan angka inflasi tahunan yang masih lebih rendah dibandingkan angka nasional. 

Tingkat inflasi Provinsi Papua pada bulan Mei 2021 tercatat sebesar 0,88 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi Nasional yang sebesar 1,68 persen (yoy). 

Hal ini tidak lepas dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah melalui program Pengendalian Cepat Menuju Papua Satu Harga (Pace Juara), menurut Naek Sinaga, yang diturunkan kepada konsep 4K, Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.

Selain itu dampak pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XX (PON XX) pada bulan Oktober 2021 juga akan membawa dampak positif terhadap perekonomian Provinsi Papua. 

Pelaksanaan PON XX akan melibatkan kurang lebih 25.000 Atlit, official dan panitia pelaksana dan diadakan pada empat klaster yaitu  Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. 

Hal ini dapat mendorong perekonomian Papua secara keseluruhan melalui perputaran ekonomi yang tercipta dari pelaksanaan PON XX. 

"Pada tahun 2021, kami memprakirakan bahwa pelaksanaan PON XX akan memberikan kontribusi tambahan terhadap pertumbuhan ekonomi Papua sebesar 0,8 persen hingga 1,2 persen (yoy),"ungkap Kepala BI Perwakilan Papua Naek Tigor Sinaga.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024