Wamena (ANTARA) - Personel TNI di Kodim 1702/Jayawijaya membangun koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi kesulitan bahan makanan untuk pengungsi di Kabupaten Yalimo, Papua, setelah kerusuhan pada 29 Juni 2021.

Komandan Kodim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang melalui telepon selulernya, Jumat, mengatakan sejak kerusuhan hingga kini belum ada angkutan bahan makanan yang naik dari Jayapura maupun Jayawijaya ke Yalimo.

"Kami lagi kumpulkan tokoh-tokoh supaya palang masyarakat dibuka semua, biar aksesnya bisa lancar. Sejak kejadian sampai sekarang belum ada mobil pengangkut bahan pokok yang keluar masuk," katanya.

Selain dengan tokoh, mereka juga hendak membangun koordinasi dengan pemerintah setempat untuk menghidupkan pelayanan kepada pengungsi-pengungsi tersebut.

"Kita mau membangkitkan itu supaya dari pemda ada kehidupan. Mereka mulai aktivitas," katanya.

Saat pergeseran personel TNI dari Jayawijaya ke Yalimo, mereka juga membawakan bantuan bahan makanan yang berhasil dikumpulkan untuk membantu masyarakat di sana.

"Kemarin saya ada bawa sedikit bantuan dan hari ini sudah ada bantuan dari kerukunan masyarakat yang dikumpul di Kodim dan hari ini kita rencana datangkan sekalian BBMnya PLN biar lampu menyala," katanya.

Pengungsi yang tersebar di beberapa titik itu tidak menggunakan penerang PLN akibat listrik di sana padam setelah sejumlah kantor pemerintah dibakar massa pendukung salah satu calon.

"Sementara di pengungsian memang kita pakai penerangan, hanya tidak bisa bertahan lama," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024