Timika (ANTARA) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua hingga kini merawat 34 pasien COVID-19, dimana lima pasien diantaranya harus dibantu dengan ventilator karena mengalami sesak nafas.

Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu kepada Antara di Timika, Jumat, mengatakan selama tiga hari terakhir terjadi lonjakan pasien COVID-19 yang cukup signifikan dirawat di RSUD Mimika.

Bahkan dalam tiga hari terakhir terjadi tiga kasus kematian akibat terpapar COVID-19. 

Satu pasien berjenis kelamin perempuan, berusia 23 tahun baru meninggal dunia pada Jumat pagi.

Pasien dengan penyakit penyerta TB paru tersebut baru masuk ruang isolasi RSUD Mimika pada Kamis (8/7) malam dengan kondisi sudah kritis.

"Dalam tiga hari terakhir terjadi lonjakan kasus yang sangat signifikan. Kami mengimbau masyarakat Mimika tetap mematuhi protokol kesehatan agar kita bisa melewati masa-masa kritis ini," kata Antonius.

Saat ini RSUD Mimika sebagai rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di wilayah itu memiliki 63 tempat tidur di ruang isolasi pasien COVID-19.

RSUD Mimika rencananya akan mengirim tabung oksigen medis untuk diisi ulang di Surabaya menggunakan bantuan pesawat Hercules TNI AU.

Selain itu, untuk menjaga ketahanan stok oksigen medis, RSUD Mimika meminta bantuan ke PT Freeport Indonesia.

Sedangkan rencana pengiriman 48 spesimen usap pasien COVID-19 untuk diteliti pada  laboratorium milik Lembaga Eijkman di RSPI Sulianti Soroso, Jakarta guna memastikan apakah mereka terinfeksi virus varian baru Delta atau tidak, belum bisa dilakukan lantaran terkendala media penyimpanan es kering (dry ice).

"Informasi yang baru saja kami terima ada pembatasan produksi dry ice di Jakarta sehingga pengiriman dry ice itu ke Timika belum bisa dilakukan. Ada pilihan lain kami harus mengirim sampel itu terlebih dahulu ke Jayapura, baru selanjutnya dikirim lagi ke Jakarta," jelas Antonius.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024