Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta para menterinya punya kepedulian saat berkomunikasi khususnya saat pandemi COVID-19.
"Terus terang masyarakat ini khawatir mengenai COVID-10 yang naik terus, kematian tinggi, kemudian yang berkaitan urusan makan, perut, hati-hati. Jangan sampai di antara kita tidak sensitif terhadap hal-hal seperti ini," kata Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas melalui konferensi video mengenai evaluasi PPKM Darurat dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.
Presiden pun meminta agar komunikasi yang dilakukan pejabat publik dapat menimbulkan optimisme di masyarakat.
"Komunikasi publik yang menimbulkan ketenangan karena jangan sampai masyarakat frustasi gara-gara kesalahan kita dalam komunikasi, dalam menjalankan sebuah 'policy'," tambah Presiden.
"Kemudian berkaitan dengan Idul Adha, saya betul-betul minta agar dikomunikasikan dengan baik. Mungkin Bapak Wapres bisa bantu dalam hal ini Pak Menteri Agama bisa komunikasikan ke bawah sehingga perayaan hari Raya Idul Adha betul-betul bisa lebih khidmat tapi semua bisa menjaga protokol kesehatan," tambah Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengaku belum memutuskan apakah PPKM Darurat akan diperpanjang setelah 20 Juli 2021 atau tetap berakhir pada tanggal tersebut.
"Terakhir pertanyaan dari masyarakat satu yang penting yang perlu kita jawab. PPKM Darurat diperpanjang tidak? Kalau mau diperpanjang, sampai kapan? Ini betul-betul hal yang sangat sensitif harus diputuskan dengan sebuah pemikiran yang jernih jangan sampai keliru," ungkap Presiden.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 17 Juli 2021, total kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 2.832.755 kasus dengan penambahan dalam 24 jam tercatat sebanyak 51.952 orang. Adapun kasus aktif tercatat sebanyak 527.872 orang.
Pasien sembuh bertambah sebanyak 27.903 orang sehingga akumulasi total yang telah sembuh adalah 2.232.394 orang.
Sedangkan mereka yang meninggal karena terpapar COVID-19 bertambah 1.092 orang sehingga total kematian akibat COVID-19 di Indonesia adalah 72.489 orang.
"Terus terang masyarakat ini khawatir mengenai COVID-10 yang naik terus, kematian tinggi, kemudian yang berkaitan urusan makan, perut, hati-hati. Jangan sampai di antara kita tidak sensitif terhadap hal-hal seperti ini," kata Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas melalui konferensi video mengenai evaluasi PPKM Darurat dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.
Presiden pun meminta agar komunikasi yang dilakukan pejabat publik dapat menimbulkan optimisme di masyarakat.
"Komunikasi publik yang menimbulkan ketenangan karena jangan sampai masyarakat frustasi gara-gara kesalahan kita dalam komunikasi, dalam menjalankan sebuah 'policy'," tambah Presiden.
"Kemudian berkaitan dengan Idul Adha, saya betul-betul minta agar dikomunikasikan dengan baik. Mungkin Bapak Wapres bisa bantu dalam hal ini Pak Menteri Agama bisa komunikasikan ke bawah sehingga perayaan hari Raya Idul Adha betul-betul bisa lebih khidmat tapi semua bisa menjaga protokol kesehatan," tambah Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengaku belum memutuskan apakah PPKM Darurat akan diperpanjang setelah 20 Juli 2021 atau tetap berakhir pada tanggal tersebut.
"Terakhir pertanyaan dari masyarakat satu yang penting yang perlu kita jawab. PPKM Darurat diperpanjang tidak? Kalau mau diperpanjang, sampai kapan? Ini betul-betul hal yang sangat sensitif harus diputuskan dengan sebuah pemikiran yang jernih jangan sampai keliru," ungkap Presiden.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 17 Juli 2021, total kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 2.832.755 kasus dengan penambahan dalam 24 jam tercatat sebanyak 51.952 orang. Adapun kasus aktif tercatat sebanyak 527.872 orang.
Pasien sembuh bertambah sebanyak 27.903 orang sehingga akumulasi total yang telah sembuh adalah 2.232.394 orang.
Sedangkan mereka yang meninggal karena terpapar COVID-19 bertambah 1.092 orang sehingga total kematian akibat COVID-19 di Indonesia adalah 72.489 orang.