Wamena (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan melalui Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Penanggulangan Bencana dan Satuan Polisi Pamong Praja meningkatkan koordinasi bidang pemadam kebakaran (damkar) di delapan kabupaten di daerah setempat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Penanggulangan Bencana dan Satuan Polisi Pamong Praja Papua Pegunungan Anas Dabili ketika dihubungi dari Wamena, Selasa, mengatakan pihaknya terus membangun komunikasi dengan bidang damkar delapan kabupaten.
“Jadi kami damkar provinsi bersifat koordinasi supaya petugas damkar di daerah mengetahui prosedur dalam menjalankan tugas,” katanya.
Menurut dia, petugas damkar harus dibekali kemampuan khusus, dan itu hanya diperoleh melalui pelatihan.
“Pelatihan damkar ada beberapa level dari tingkat paling bawah atau dasar hingga profesional,” ujarnya.
Dia menjelaskan pelatihan damkar terbagi empat kelas yakni D, C, B dan A. Pelatihan tingkat dasar adalah D dan profesional A.
Tingkat atau kelas D dibekali dalam penerapan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam merespons kebakaran.
Kelas C, mampu mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
Kelas B, mampu memimpin kebakaran sebelum mendapat bantuan. Kelas A, mampu menyusun anggaran program kerja dan melakukan internal audit sistem proteksi kebakaran.
“Dasar-dasar inilah yang perlu dibekali oleh petugas damkar di daerah dalam melakukan tugasnya. Sementara lokasi pelatihan biasanya di Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya,” katanya.
Dia menambahkan sementara materi pelatihan atau sosialisasi yang diberikan kepada petugas damkar meliputi dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Manajemen penanggulangan kebakaran, teori api dan anatomi kebakaran, teknik pemadaman, sistem proteksi kebakaran dan prosedur darurat kebakaran.