Pegunungan Bintang, Papua (ANTARA) - Prajurit TNI Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista bersama warga kampung Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan pertanian untuk menanam bibit dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di wilayah perbatasan RI-PNG.

Komandan Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista Letkol Inf Ade Pribadi Siregar dalam keterangan, Kamis mengungkapkan, untuk mencegah krisis pangan sebagai dampak pandemi COVID-19 pos Batom Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista melakukan kegiaran bertani dengan warga Papua.

"Selain sagu sebagai bahan makanan pokok masyarakat saat ini Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista Pos Batom mensiasati bahan makanan pokok lain sebagai cadangannya yaitu dengan memanfaatkan lahan tidur agar produktif ditanami bibit padi bersama masyarakat,"ujarnya.

Hal ini merupakan bagian dari upaya Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista, menurut Letkol Ade Siregar, untuk ikut serta mendukung program ketahanan pangan, memanfaatkan lahan tidur untuk bercocok tanam selain sayur mayur.

"Kami mengajak warga dan mengandeng pemerintah daerah serta menghadirkan kelompok tani untuk bersama-sama mempersiapkan bahan makanan pokok selain sagu yaitu beras dengan menanam padi pada lahan tidur yang dirombak menjadi lahan produktif pertanian di kampung Batom,"ujarnya.

Ia berharap, manfaatnya menanam padi nanti dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Di tempat terpisah, Danpos Batom Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista Letda Inf Halis Didik T mengatakan melalui kegiatan ini Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista Pos Batom dapat mensosialisasikan kepada warga mengenai cara pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan yang produktif seperti sawah untuk menanam padi.

"Dengan demikian masyarakat mendapatkan bahan pokok makanan baru selain sagu yaitu berupa beras yang dihasilkan dari menanam padi di sawah untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Batom yang ke depan apabila kegiatan ini bisa dikembangkan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dari hasil menanam padi,"ujarnya.

Selaku Danpos Batom Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista, lanjutnya, satgas TNI terlebih dahulu melaksanakan koordinasi dengan Kepala Distrik Batom Bapak Yoben Kimki S.IP dan juga petugas penyuluh lapangan dari Dinas Pertanian Kabupaten Pegunungan Bintang Matheus Uropmobin serta ketua gabungan kelompok tani Eliup Hiktaop untuk mengolah di kampung Batom.

Dengan luas tanah 10 hektare yang terbagi dalam bentuk kolam-kolam berukuran 50 x 25 meter untuk dirubah menjadi lahan pertanian.

Selanjutnya personel Satgas mengolah lahan tersebut bersama masyarakat, kelompok tani dan petugas PPL menjadi tiga kelompok tani, selain itu dilakukan juga pendampingan dan pengawasan terhadap semua proses penanaman padi mulai dari penyemaian bibit, penyiapan lahan, proses penanaman sampai dengan nanti pemeliharaan.

Sangat ditekankan agar bibit padi benar-benar bagus, sehat dan jarak tanam antara bibit, menurut Halis, jangan sampai terlalu rapat agar padi dapat tumbuh berkembang dengan baik serta mendapatkan hasil yang maksimal.

Salah satu masyarakat Kampung Batom Bapak Edi Kasipdana (39) menyampaikan perasaannya yang sangat senang dan sangat berterimakasih kepada Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista Pos Batom karena telah membantu masyarakat menyiapkan bahan makanan pokok selain sagu.

"Serta menghadirkan petugas PPL Dinas Pertanian Kabupaten Pegunungan Bintang yang selanjutnya bersama Satgas memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat Batom tentang penanaman dan pemeliharaan tanaman padi.

Edy mengakui, semua masyarakat Batom mengucapkan terima kasih kepada satgas TNI yang mengajarkan bertanam padi.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024