Ambon (ANTARA) - Sebanyak 161 orang yang lulus seleksi di Polda Papua mengikuti pendidikan bintara Polri di Sekolah Polisi Negara Paso, Ambon, Maluku.
"Dari 368 bintara Polri yang mengikuti pendidikan di SPN Passo Ambon kali ini, sebanyak 161 orang di antaranya berasal dari Polda Papua," kata Kapolda Maluku Irjen Pol. Refdi Andri di Ambon, Senin (26/7).
Penjelasan Kapolda disampaikan saat melantik ratusan bintara Polri dari Maluku dan Papua di lapangan SPN Passo, Ambon.
Dalam kesempatan itu, Kapolda membacakan sambutan tertulis Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang menyatakan bahwa anggota bintara dangan jumlah lebih dominan dalam tubuh Polri merupakan etalase insitusi kepolisian yang biasanya berhadapan langsung dengan masyarakat.
"Dengan jumlah mencapai 80 persen, bintara Polri menjadi etalase institusi di mata publik dan tulang punggung pelaksanaan tugas kepolisian yang langsung bersentuhan dengan masyarakat," kata Kapolri.
Pelaksanaan pendidikan pembentukan bintara Polri pada masa pandemi COVID-19 saat ini, kata Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, harus dengan penanganan skema khusus.
Ditekankan pula bahwa efektivitas pendidikan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan dengan menerapkan prinsip pendidikan yang sehat, efektif, dan berkualitas.
Melalui pendidikan pembentukan bintara Polri ini, dia berharap dapat mencetak anggota Polri yang siap bekerja dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Kapolri juga memberikan arahan kepada para kapolda untuk menjadi pedoman, di antaranya memastikan pelaksanaan pendidikan dapat berlangsung efektif dan tetap mengikuti arahan serta berkoordinasi dengan Lemdiklat Polri.
"Berikan sarana dukungan untuk pendidik dan pelatih guna menjamin terselenggaranya proses operasional pendidikan yang berjalan dengan baik," katanya.
Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo melanjutkan, "Berikan arahan dan dukungan kepada para KSPN, khususnya penugasan tenaga pendidik tidak tetap dari pembina fungsi di satuan wilayah yang telah diberikan pelatihan."
Selain itu, Kapolri juga meminta untuk memberikan asistensi dan supervisi kepada Kepala SPN untuk menjamin kelancaran pendidikan serta siapkan tim medis khusus dari Bidang Dokes Polda dan RS Bhayangkara.
"Ini untuk membantu pengelolaan kesehatan para peserta didik dan lakukan tindakan tanggap segera apabila terjadi situasi kontijensi dalam pendidikan," kata Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
"Dari 368 bintara Polri yang mengikuti pendidikan di SPN Passo Ambon kali ini, sebanyak 161 orang di antaranya berasal dari Polda Papua," kata Kapolda Maluku Irjen Pol. Refdi Andri di Ambon, Senin (26/7).
Penjelasan Kapolda disampaikan saat melantik ratusan bintara Polri dari Maluku dan Papua di lapangan SPN Passo, Ambon.
Dalam kesempatan itu, Kapolda membacakan sambutan tertulis Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang menyatakan bahwa anggota bintara dangan jumlah lebih dominan dalam tubuh Polri merupakan etalase insitusi kepolisian yang biasanya berhadapan langsung dengan masyarakat.
"Dengan jumlah mencapai 80 persen, bintara Polri menjadi etalase institusi di mata publik dan tulang punggung pelaksanaan tugas kepolisian yang langsung bersentuhan dengan masyarakat," kata Kapolri.
Pelaksanaan pendidikan pembentukan bintara Polri pada masa pandemi COVID-19 saat ini, kata Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, harus dengan penanganan skema khusus.
Ditekankan pula bahwa efektivitas pendidikan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan dengan menerapkan prinsip pendidikan yang sehat, efektif, dan berkualitas.
Melalui pendidikan pembentukan bintara Polri ini, dia berharap dapat mencetak anggota Polri yang siap bekerja dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Kapolri juga memberikan arahan kepada para kapolda untuk menjadi pedoman, di antaranya memastikan pelaksanaan pendidikan dapat berlangsung efektif dan tetap mengikuti arahan serta berkoordinasi dengan Lemdiklat Polri.
"Berikan sarana dukungan untuk pendidik dan pelatih guna menjamin terselenggaranya proses operasional pendidikan yang berjalan dengan baik," katanya.
Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo melanjutkan, "Berikan arahan dan dukungan kepada para KSPN, khususnya penugasan tenaga pendidik tidak tetap dari pembina fungsi di satuan wilayah yang telah diberikan pelatihan."
Selain itu, Kapolri juga meminta untuk memberikan asistensi dan supervisi kepada Kepala SPN untuk menjamin kelancaran pendidikan serta siapkan tim medis khusus dari Bidang Dokes Polda dan RS Bhayangkara.
"Ini untuk membantu pengelolaan kesehatan para peserta didik dan lakukan tindakan tanggap segera apabila terjadi situasi kontijensi dalam pendidikan," kata Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.