Jayapura (ANTARA) - Komandan Resor Militer 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengakui,  massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Erdi Dabi-Jhon Wilil telah membuka sementara palang yang berlokasi di pertigaan Elelim, ibu kota Kabupaten Yalimo. 

"Memang benar massa pendukung ErJhon sudah membuka palang yang mereka dirikan hingga menyebabkan sekitar 147 kendaraan lajuran yang mengangkut bahan makanan dan bahan bangunan tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Wamena,"ungkap Danrem 172/PWY Brigjen Izak Pangemanan kepada ANTARA, di Jayapura, Kamis.

Danrem menyebut, massa hanya membuka palang beberapa jam saja agar kendaraan yang sebelumnya tertahan akibat pemalangan dapat melanjutkan perjalanan.

Diakui, pembukaan palang itu bisa dilakukan setelah dilakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat sehingga mereka mau membuka palang atau barikade yang didirikan sejak 14 Juli lalu. 

"Kami akan berupaya memberi pemahaman ke masyarakat khususnya pendukung ErJhon agar tidak lagi melakukan aksi pemalangan dan pengrusakan, "aku Izak Pangemanan. 

Danrem Brigjen TNI Izak Pangemanan mengakui, aksi yang dilakukan massa itu akibat tidak puas dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dibacakan tanggal 29 Juni. 

Dari laporan yang diterima massa paslon 01, Rabu (14/7) melakukan pengrusakan di jembatan Kali Habie, KM 130, kampung Hobakma, Distrik Elelim dan James (22/7) kembali melakukan pengrusakan terhadap jembatan Kali Bonogi KM 77 kampung Wilak, Distrik Abenaho .

Sebelumnya yakni tanggal 29 Juni lalu, massa paslon Erbi-Jhon melakukan pembakaran hingga menyebabkan terbakarnya 34 kantor , 126 ruko, 13 perumahan 119 kendaraan roda empat dan dua. 

"Tercatat 1.349 orang diungsikan dari Yalimo ke Wamena,"kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan. 

Pilkada di Kabupaten Yalimo diikuti dua paslon yakni Erdi Dabi-Jhon Wilil dan Lakius Peyon-Nahum Mabel dan MK dalam putusannya menyatakan dilaksanakannya PSU tanpa keikutsertaan calon bupati Erdi Dabi.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024