Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi pencapaian dua sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri dan Alvin Tehupeiory dalam Olimpiade Tokyo 2020.
Meskipun mereka harus terhenti pada babak pertama, Luhut menilai Zohri dan Alvin telah mempersembahkan penampilan terbaiknya dalam nomor 100 meter putra dan putri.
"Saya rasa mereka berdua sudah berjuang maksimal. Memang masih ada yang harus diperbaiki ke depannya, tapi kita harus bersabar dan berterima kasih kepada Zohri dan Alvin yang sudah berjuang di Olimpiade Tokyo,” kata Luhut dalam rilis NOC Indonesia, Sabtu.
Zohri mengawali debut Olimpiade Tokyo dengan berlomba pada heat 4 babak pertama, Sabtu. Dia gagal lolos ke semifinal setelah finis urutan kelima dengan catatan waktu 10,26 detik.
Pencapaian tersebut masih di bawah waktu terbaiknya 10,03 detik yang dia ciptakan pada Seiko Golden Grand Prix 2019.
Di sisi lain, pencapaian ini cukup memuaskan, mengingat selama dua tahun terakhir Zohri hanya bertanding satu kali akibat operasi lutut dan pandemi COVID-19 yang membatalkan banyak kompetisi.
Luhut mengaku puas melihat penampilan juara dunia U-20 tahun 2018 tersebut. Sprinter Afrika Selatan Gift Leotlela yang menempati posisi terdepan 10,04 detik.
Posisi kedua ditempati wakil China Bingtian Su dengan 10,05 detik, disusul Jason Rogers dengan 10,21 detik. Sedangkan posisi keempat diisi wakil tuan rumah Yuki Koike yang mencatatkan waktu 10,22 detik.
Catatan waktu 10,26 detik menjadi season best Zohri setelah mencatat waktu 10,34 dalam uji coba Olimpiade Tokyo, April lalu.
“Saya yakin Zohri akan makin baik. Usianya baru 21. Kita proyeksikan dia ke Olimpiade 2024 di Paris,” kata Luhut.
Sementara Alvin Tehupeiory mengikuti Olimpiade Tokyo sebagai pengisi Universality Quota sehingga harus mengikuti babak preliminary yang berlangsung sehari sebelumnya Jumat.
Pada fase ini, Alvin finis urutan ketiga dengan catatan waktu 11,89 detik di belakang Joella Lloyd dari Antigua (11,55 detik) dan Asimenye Simwaka dari Malawi (11,76) dan lolos ke babak utama.
Pada babak utama, Alvin finis urutan terakhir dengan catatan waktu 11,92 detik. Ketiadaan kompetisi selama 1,5 tahun terakhir juga mempengaruhi penampilan Alvin. Luhut mengatakan, tanpa uji coba, PB PASI tak bisa melakukan evaluasi.
Luhut juga menyampaikan PB PASI akan segera menyiapkan atlet-atlet terbaik Indonesia untuk kompetisi-kompetisi terdekat tahun depan seperti Kejuaraan Dunia di AS dan Asian Games di China untuk memastikan persiapan dapat dilakukan sedini mungkin.
“Saya yakin Indonesia pasti tidak akan kekurangan atlet atletik berbakat sehingga perlu segera disiapkan dan saya akan mensupport penuh atlet-atlet kita,” pungkas dia.
Meskipun mereka harus terhenti pada babak pertama, Luhut menilai Zohri dan Alvin telah mempersembahkan penampilan terbaiknya dalam nomor 100 meter putra dan putri.
"Saya rasa mereka berdua sudah berjuang maksimal. Memang masih ada yang harus diperbaiki ke depannya, tapi kita harus bersabar dan berterima kasih kepada Zohri dan Alvin yang sudah berjuang di Olimpiade Tokyo,” kata Luhut dalam rilis NOC Indonesia, Sabtu.
Zohri mengawali debut Olimpiade Tokyo dengan berlomba pada heat 4 babak pertama, Sabtu. Dia gagal lolos ke semifinal setelah finis urutan kelima dengan catatan waktu 10,26 detik.
Pencapaian tersebut masih di bawah waktu terbaiknya 10,03 detik yang dia ciptakan pada Seiko Golden Grand Prix 2019.
Di sisi lain, pencapaian ini cukup memuaskan, mengingat selama dua tahun terakhir Zohri hanya bertanding satu kali akibat operasi lutut dan pandemi COVID-19 yang membatalkan banyak kompetisi.
Luhut mengaku puas melihat penampilan juara dunia U-20 tahun 2018 tersebut. Sprinter Afrika Selatan Gift Leotlela yang menempati posisi terdepan 10,04 detik.
Posisi kedua ditempati wakil China Bingtian Su dengan 10,05 detik, disusul Jason Rogers dengan 10,21 detik. Sedangkan posisi keempat diisi wakil tuan rumah Yuki Koike yang mencatatkan waktu 10,22 detik.
Catatan waktu 10,26 detik menjadi season best Zohri setelah mencatat waktu 10,34 dalam uji coba Olimpiade Tokyo, April lalu.
“Saya yakin Zohri akan makin baik. Usianya baru 21. Kita proyeksikan dia ke Olimpiade 2024 di Paris,” kata Luhut.
Sementara Alvin Tehupeiory mengikuti Olimpiade Tokyo sebagai pengisi Universality Quota sehingga harus mengikuti babak preliminary yang berlangsung sehari sebelumnya Jumat.
Pada fase ini, Alvin finis urutan ketiga dengan catatan waktu 11,89 detik di belakang Joella Lloyd dari Antigua (11,55 detik) dan Asimenye Simwaka dari Malawi (11,76) dan lolos ke babak utama.
Pada babak utama, Alvin finis urutan terakhir dengan catatan waktu 11,92 detik. Ketiadaan kompetisi selama 1,5 tahun terakhir juga mempengaruhi penampilan Alvin. Luhut mengatakan, tanpa uji coba, PB PASI tak bisa melakukan evaluasi.
Luhut juga menyampaikan PB PASI akan segera menyiapkan atlet-atlet terbaik Indonesia untuk kompetisi-kompetisi terdekat tahun depan seperti Kejuaraan Dunia di AS dan Asian Games di China untuk memastikan persiapan dapat dilakukan sedini mungkin.
“Saya yakin Indonesia pasti tidak akan kekurangan atlet atletik berbakat sehingga perlu segera disiapkan dan saya akan mensupport penuh atlet-atlet kita,” pungkas dia.