Jayapura (ANTARA) - Bupati Asmat, Provinsi Papua Elisa Kambu meminta warga setempat untuk segera divaksin COVID-19 guna mewujudkan kekebalan kelompok dan menekan penularan virus corona baru di daerah itu.

"Vaksin yang diberikan ke Asmat diharapkan lebih banyak karena saat ini masyarakat ingin divaksin sementara vaksin yang tersedia terbatas. Memang benar vaksin COVID-19 yang diberikan kepada Asmat sangat terbatas sehingga masih banyak masyarakat yang belum divaksin," katanya kepada ANTARA di Jayapura, Selasa.

Dia mengakui kasus COVID-19 di daerah itu terus bertambah bahkan sudah meluas ke sembilan distrik, sedangkan fasilitas kesehatan masih terbatas.

Oleh karena itu, pihaknya akan menyediakan tempat karantina terpusat bagi warga positif virus namun bergejala ringan dan tanpa gejala, agar tidak menularkan ke keluarga atau warga lainnya.

Pihaknya akan menggandeng TNI-Polri, tokoh masyarakat, dan pemuka agama terkait dengan kebijakan melakukan karantina terpusat di setiap distrik bagi warga positif COVID-19 namun tanpa gejala, sedangkan warga bergejala sedang akan dirawat di RSUD Agats.

Elisa Kambu mengatakan bahwa saat ini Pemkab Asmat menutup sementara perjalanan warga menggunakan kapal, baik dari Timika maupun Merauke.

"Namun warga tetap kepala batu dengan tetap beraktivitas menggunakan perahu motor atau 'spead boat' dari dan ke Timika sementara kasus COVID-19 di Timika tinggi, bahkan masuk dalam level 4," kata dia.

Ketika ditanya tentang ketersediaan oksigen dan obat-obatan untuk penanganan COVID-19 di daerah itu, ia menyebut jumlahnya terbatas.

"Kami kesulitan memperoleh oksigen dan obat-obatan untuk pasien COVID-19 sehingga harus membeli dari luar Papua karena seperti oksigen di Timika yang selama ini memasok ke Asmat sudah tidak bisa mendapatkannya," kata dia.

Secara kumulatif hingga Minggu (1/8), kasus COVID-19 di Kabupaten Asmat tercatat 885 kasus, antara lain 579 orang sembuh, 11 meninggal, dan satu orang dievakuasi, serta 294 orang dirawat.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024