Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengupayakan agar standar pelayanan minimal (SPM) kesehatan tidak terabaikan hanya karena fokus pada penanganan COVID-19.

Pelaksana Tugas Sekretaris daerah Kabupaten Jayawijaya Tinggal Wusono di Wamena,Kamis, mengatakan, corona mengakibatkan tidak semua puskesmas berjalan normal sebab ada petugas yang terpapar.

"Untuk puskesmas yang tidak ada masalah (petugas tidak terpapar), harapan kami mereka melakukan pelayanan normal seperti biasa karena bagaimana pun masyarakat kita yang dilayani tidak hanya COVID tetapi penyakit lain juga kita harus layani," katanya.

Pascabertambahnya jumlah kasus COVID belakangan ini mengakibatkan tenaga medis yang melayani masyarakat di tempat karantina juga terjangkit sehingga terjadi kekurangan petugas kesehatan.

Untuk mencegah macetnya pelayanan akibat keterbatasan tenaga medis, pemerintah berupaya merekrut tenaga kesehatan untuk mengisi posisi-posisi yang kosong.

"Khusus di RSUD itu ada penambahan-penambahan tenaga yang memang menjadi penting khususnya di ruang isolasi karena memang tenaga kita lagi terbatas," katanya.

Berdasarkan data tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Jayawijaya, hanya tiga dari 40 distrik yang terdampak virus tersebut. Jumlah pasien positif per 4 Agustus adalah 398 orang.

Tiga distrik terdampak adalah Distrik Wouma, Distrik Hubikiak dan Distrik Wamena Kota di Kelurahan Sinakma, Kelurahan Wamena Kota, Jalan Thamrin, Jalan Bhayangkara, Jalan Trikora, Jalan Hom-Hom, Jalan Gatot Subroto, Jalan Diponegoro dan Jalan SD Percobaan.


Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024