Jayapura (ANTARA) - Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di Papua, dr Silwanus Sumule menyatakan, tingkat kematian akibat COVID-19 di Provinsinya dinilai tinggi, yakni saat ini mencapai 2,7 persen.
"Tingkat kematian akibat COVID-19 di Papua bisa dikatakan tinggi karena mencapai 1.089 orang dari 40.232 orang yang dinyatakan positif," ujarnya di Jayapura, Sabtu.
Kasus kematian tertinggi terjadi di Kota Jayapura tercatat 258 orang, kemudian Kabupaten Merauke 207 orang, Mimika 170 orang, Biak 143 orang, Jayapura 110 orang, Nabire 43 orang, Kepulauan Yapen 36 orang, Keerom 29 orang, Boven Digoel 26 orang, Asmat 13 orang, Mappi delapan orang, Paniai tujuh orang, Puncak Jaya empat orang.
Kemudian Kabupaten Puncak dan Yahukimo masing -masing tiga orang, dan Lanny Jaya serta Pegunungan Bintang masing-masing dua orang.
Tingginya kasus kematian itu disebabkan beberapa faktor, di antaranya pasien datang sudah dalam kondisi sakit sedang ke berat dengan saturasi oksigen berada di bawah normal.
Belum kondisi rumah sakit yang terbatas sementara pasien yang datang dalam kondisi sakit berat sehingga membutuhkan penanganan serius.
Secara kumulatif hingga Kamis (19/8) kasus kesembuhan pasien COVID-19 di Papua mencapai 80,9 persen atau 32.548 orang dan dirawat 6.595 orang atau 16,4 persen.
"Masyarakat diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi karena dengan divaksinasi maka akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity), " kata dr. Sumule.
Dari 29 kabupaten dan kota di Papua, tercatat 19 kabupaten dan kota yang warganya terpapar COVID-19, yaitu Kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika, Merauke, Jayawijaya, Lanny Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Merauke, Boven Digoel, Mappi, Asmat, Biak, Kepulauan Yapen, Tolikara, Nabire, Supiori, Pegunungan Bintang dan Kabupaten Yahukimo.*