Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menekankan pentingnya jiwa nasionalisme bagi mahasiswa dan kalangan generasi muda di tengah globalisasi dan era dunia tanpa batas yang ditandai dengan disrupsi di berbagai bidang.

"Hanya dengan menjaga semangat nasionalisme sebuah negara akan tetap berdaulat," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut disampaikan LaNyalla saat memberi sambutan dalam penerimaan mahasiswa baru Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, Jawa Timur.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, nasionalisme berarti paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Bagi kalangan mahasiswa isu seputar nasionalisme sangat penting. Mengingat kelompok tersebut adalah para penerus bangsa dan penentu masa depan Indonesia.

Oleh karena itu, lanjut LaNyalla, mahasiswa harus terbiasa membicarakan isu-isu politik dan kenegaraan. Termasuk mempelajari dan mendiskusikan tema-tema kebangsaan, sejarah peradaban, capaian-capaian dan masa depan dunia.

"Kalian adalah penerus tongkat estafet bangsa ini. Generasi emas yang akan memasuki masa Indonesia 100 tahun yang akan datang," ujar mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut.

Menurut LaNyalla, implementasi rasa nasionalisme mempunyai cakupan yang luas. Namun secara prinsip, rasa cinta terhadap bangsa akan tumbuh dengan mengenal bangsa Indonesia secara utuh, termasuk sejarah lahirnya Tanah Air.

Sejarah lahirnya bangsa Indonesia tidak lepas dari keberadaan kerajaan dan kesultanan nusantara. Sebelum Indonesia lahir, kerajaan nusantara telah berdiri dengan peradaban yang unggul dan keberadaannya tercatat dalam sejarah dunia.

Para Raja dan Sultan Nusantara juga terlibat aktif lahirnya negara ini dengan memberikan dukungan, baik moril maupun materi kepada para pendiri bangsa. Termasuk kepada Bung Karno dan Bung Hatta menjelang proklamasi dan setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tutur dia.

Dalam kesempatan itu LaNyalla menyinggung pentingnya memperkuat ketahanan sosial di masa pandemi. Tanpa ketahanan sosial yang kuat, Indonesia tidak akan mampu membangun ketahanan kesehatan dan ekonomi.

Terakhir, LaNyalla mengingatkan kewajiban yang melekat pada mahasiswa yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pertama, pendidikan dan pengajaran, kedua penelitian dan pengembangan dan ketiga pengabdian kepada masyarakat.

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024