Yogyakarta (ANTARA) - Tim terjun payung DIY yang akan bertanding di PON Papua siap memenuhi target meraih setidaknya satu medali emas, bahkan siap mempersembahkan medali melebihi target yang ditetapkan.
“Seluruh atlet dalam kondisi siap. Tidak ada yang cedera dan semua persiapan termasuk latihan sudah dilakukan semaksimal mungkin,” kata pelatih terjun payung DIY Slamet di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, peluang untuk meraih medali emas berasal dari atlet putri karena lebih banyak diisi oleh atlet-atlet senior yang sudah memiliki jam terbang dan pengalaman bertanding cukup banyak.
Meskipun demikian, Slamet juga memiliki optimisme yang sama untuk atlet putra dan berharap bisa membuat kejutan dengan meraih medali dalam pesta olahraga terbesar se-Indonesia tersebut.
“Selama latihan juga tidak ada kendala. Kami sebenarnya akan melakukan latihan setidaknya 80 kali terjun tetapi baru terpenuhi sekitar 60 kali. Namun, secara umum persiapan sudah bisa dikatakan cukup baik,” katanya.
Tim terjun payung DIY akan turun di nomor ketepatan mendarat untuk beregu dan perorangan.
Tim rencananya terbang ke Papua pada 27 September untuk kemudian melakukan orientasi lokasi pertandingan yang akan digelar di Mimika. Pertandingan akan digelar awal Oktober.
“Untuk cabang olahraga terjun payung, faktor cuaca dan pengenalan medan cukup penting. Namun kami tetap meyakini jika kondisi lokasi pertandingan tidak akan berbeda jauh dengan tempat kami berlatih selama ini,” katanya.
Sedangkan untuk rival, Slamet menyebut jika tim tuan rumah Papua akan menjadi pesaing berat bagi tim DIY begitu pula dengan tim dari Banten serta Jawa Barat.
“Seluruh atlet dalam kondisi siap. Tidak ada yang cedera dan semua persiapan termasuk latihan sudah dilakukan semaksimal mungkin,” kata pelatih terjun payung DIY Slamet di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, peluang untuk meraih medali emas berasal dari atlet putri karena lebih banyak diisi oleh atlet-atlet senior yang sudah memiliki jam terbang dan pengalaman bertanding cukup banyak.
Meskipun demikian, Slamet juga memiliki optimisme yang sama untuk atlet putra dan berharap bisa membuat kejutan dengan meraih medali dalam pesta olahraga terbesar se-Indonesia tersebut.
“Selama latihan juga tidak ada kendala. Kami sebenarnya akan melakukan latihan setidaknya 80 kali terjun tetapi baru terpenuhi sekitar 60 kali. Namun, secara umum persiapan sudah bisa dikatakan cukup baik,” katanya.
Tim terjun payung DIY akan turun di nomor ketepatan mendarat untuk beregu dan perorangan.
Tim rencananya terbang ke Papua pada 27 September untuk kemudian melakukan orientasi lokasi pertandingan yang akan digelar di Mimika. Pertandingan akan digelar awal Oktober.
“Untuk cabang olahraga terjun payung, faktor cuaca dan pengenalan medan cukup penting. Namun kami tetap meyakini jika kondisi lokasi pertandingan tidak akan berbeda jauh dengan tempat kami berlatih selama ini,” katanya.
Sedangkan untuk rival, Slamet menyebut jika tim tuan rumah Papua akan menjadi pesaing berat bagi tim DIY begitu pula dengan tim dari Banten serta Jawa Barat.