Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen meningkatkan konektivitas dari dan ke Kabupaten Asmat, Papua, melalui pembangunan infrastruktur baik sarana maupun prasarana transportasi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa Kemenhub tengah melakukan sejumlah pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi.
“Kita terus melakukan peningkatan infrastruktur transportasi di Asmat secara keseluruhan. Kita tahu di Asmat ini ada Bandara Ewer, Pelabuhan Agats, dan infrastruktur transportasi lainnya. Kita ingin bangun infrastruktur di sini agar seluruh Indonesia mengetahui Asmat,” kata Budi Karya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Budi Karya mengungkapkan Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah mengembangkan Bandara Ewer agar lebih memenuhi aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
Saat ini Bandara Ewer sudah memiliki landas pacu berukuran 1.650 x 30 meter yang sudah mampu didarati pesawat sejenis ATR-72. Selain itu, bandara ini memiliki apron seluas 90 x 70 meter, dan gedung terminal seluas 576 meter persegi.
“Kita bangun bandara ini dengan desain mengusung kearifan lokal. Kita buat ukiran khas budaya Asmat, dan interior terminal yang lebih cantik, yang diharapkan menjadi daya tersendiri bagi para wisatawan. Tahun depan masih akan terus kita kembangkan,” ungkap Menhub.
Selain mengembangkan bandara, Menhub menjelaskan, pihaknya juga tengah melakukan peningkatan konektivitas melalui transportasi laut dan penyeberangan.
Ia menginginkan Pelabuhan Agats yang ada di Kabupaten Asmat menjadi pelabuhan penghubung dari trayek kapal Tol Laut.
“Saya sudah instruksikan pak Dirjen Perhubungan Darat untuk memastikan Pelabuhan Agats menjadi penghubung angkutan logistik dari Surabaya melalui kapal tol laut. Lalu dilanjutkan dengan kapal-kapal yang lebih kecil membawa logistik melalui sungai-sungai ke wilayah tengah Papua seperti Dekai, Yahukimo, Nduga, dan sekitarnya. Sehingga barang-barang bisa sampai ke saudara-saudara kita yang ada di puncak pegunungan,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya pengiriman logistik melalui sungai maka dapat menekan biaya pengiriman. Selain itu, pihaknya juga berharap nantinya kapal-kapal tersebut juga dapat melayani warga masyarakat di sepanjang aliran sungai.
Menhub juga mengapresiasi Bupati dan jajaran Forkompinda di Kabupaten Asmat yang memiliki semangat juang yang tinggi untuk membangun infrastruktur di Kabupaten yang terletak di bagian pesisir selatan Papua ini.
Ia menegaskan, Kemenhub terus berupaya maksimal dalam membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana transportasi di Papua, sejalan dengan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa Kemenhub tengah melakukan sejumlah pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi.
“Kita terus melakukan peningkatan infrastruktur transportasi di Asmat secara keseluruhan. Kita tahu di Asmat ini ada Bandara Ewer, Pelabuhan Agats, dan infrastruktur transportasi lainnya. Kita ingin bangun infrastruktur di sini agar seluruh Indonesia mengetahui Asmat,” kata Budi Karya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Budi Karya mengungkapkan Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah mengembangkan Bandara Ewer agar lebih memenuhi aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
Saat ini Bandara Ewer sudah memiliki landas pacu berukuran 1.650 x 30 meter yang sudah mampu didarati pesawat sejenis ATR-72. Selain itu, bandara ini memiliki apron seluas 90 x 70 meter, dan gedung terminal seluas 576 meter persegi.
“Kita bangun bandara ini dengan desain mengusung kearifan lokal. Kita buat ukiran khas budaya Asmat, dan interior terminal yang lebih cantik, yang diharapkan menjadi daya tersendiri bagi para wisatawan. Tahun depan masih akan terus kita kembangkan,” ungkap Menhub.
Selain mengembangkan bandara, Menhub menjelaskan, pihaknya juga tengah melakukan peningkatan konektivitas melalui transportasi laut dan penyeberangan.
Ia menginginkan Pelabuhan Agats yang ada di Kabupaten Asmat menjadi pelabuhan penghubung dari trayek kapal Tol Laut.
“Saya sudah instruksikan pak Dirjen Perhubungan Darat untuk memastikan Pelabuhan Agats menjadi penghubung angkutan logistik dari Surabaya melalui kapal tol laut. Lalu dilanjutkan dengan kapal-kapal yang lebih kecil membawa logistik melalui sungai-sungai ke wilayah tengah Papua seperti Dekai, Yahukimo, Nduga, dan sekitarnya. Sehingga barang-barang bisa sampai ke saudara-saudara kita yang ada di puncak pegunungan,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya pengiriman logistik melalui sungai maka dapat menekan biaya pengiriman. Selain itu, pihaknya juga berharap nantinya kapal-kapal tersebut juga dapat melayani warga masyarakat di sepanjang aliran sungai.
Menhub juga mengapresiasi Bupati dan jajaran Forkompinda di Kabupaten Asmat yang memiliki semangat juang yang tinggi untuk membangun infrastruktur di Kabupaten yang terletak di bagian pesisir selatan Papua ini.
Ia menegaskan, Kemenhub terus berupaya maksimal dalam membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana transportasi di Papua, sejalan dengan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.