Timika (ANTARA) - Pihak Gereja Katolik Keuskupan Timika hingga kini belum bisa menyalurkan bantuan bahan kebutuhan pokok ribuan pengungsi yang  ditampung sementara di Gereja Katolik dan Pastoran Paroki Bilogai, Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Sekretaris Keuskupan Timika Pastor Andreas Madya Sriyanto SCJ kepada Antara di Timika, Rabu, mengatakan Keuskupan Timika tengah menyiapkan surat untuk disampaikan kepada sejumlah paroki di Kota Timika dan Kota Nabire agar umat dapat mengumpulkan bahan makanan dan berbagai barang kebutuhan pokok lainnya untuk dikirim ke Intan Jaya.

 "Untuk saat ini kami belum bisa memastikan kapan bantuan segera diberangkatkan ke Intan Jaya karena untuk penyaluran bantuan di sana juga belum pasti. Apalagi sampai sekarang belum ada jaminan keamanan untuk bisa mendaratkan pesawat di lapangan terbang Bilogai, Sugapa," ujar Pastor Madya.

Berdasarkan laporan dari Pastor Paroki Bilogai yaitu Pastor Yustinus Rahangiar Pr, jumlah pengungsi di Gereja Katolik dan Pastoran Paroki Bilogai, Sugapa serta tiga gereja stasi di wilayah itu cukup banyak.

"Kalau lihat dari foto-foto yang mereka kirim pengungsi cukup banyak. Itu yang ada di sekitar Gereja Katolik Paroki Bilogai, belum termasuk yang mengungsi di tiga gereja stasi. Kami belum menerima laporan resmi ada banyak orang yang mengungsi di sana," kata Pastor Madya.

Menurut Pastor Madya, Keuskupan Timika melalui Pengembangan Sumberdaya Ekonomi (PSE) akan menggalang bantuan dari umat Katolik dan warga Mimika serta dari berbagai paroki untuk selanjutnya akan dikirim ke Intan Jaya jika situasi kondisi keamanan di wilayah rawan konflik itu sudah aman.

Sebelumnya pada bulan Januari hingga Februari lalu, Keuskupan Timika juga mengirim bantuan dari Timika dan Nabire saat terjadi konflik antara aparat TNI-Polri dengan pihak TPN-OPM di wilayah itu yang memicu pengungsian besar-besaran warga ke kompleks Gereja Katolik Bilogai.

"Seperti kali lalu bahan kebutuhan pokok itu yang paling mendesak saat ini. Sebetulnya tidak perlu harus menunggu permintaan dari sana, karena tentu saja dalam situasi saat ini paroki maupun stasi di Intan Jaya kesulitan menyiapkan makanan untuk umat maupun masyarakat yang datang mengungsi di gereja dan pastoran. Namun karena situasinya belum memungkinkan, maka pengiriman bantuan ke sana belum bisa kami lakukan saat ini," ujar Pastor Madya.

Hingga kini, katanya, penerbangan pesawat kargo maupun penumpang perintis ke Sugapa baik dari Timika maupun dari Nabire belum bisa beroperasi lantaran masih rawan terjadi kontak tembak antara aparat TNI-Polri dengan pihak TPN-OPM. 

Bahkan aksi pembakaran perumahan dan fasilitas umum lainnya oleh orang-orang yang belum diketahui identitasnya masih terus terjadi di ibu kota Kabupaten Intan Jaya itu.

"Meskipun di berita-berita disebutkan bahwa Bandara Sugapa sudah dikuasai oleh aparat keamanan, namun kami masih menunggu kepastian yang sungguh-sungguh bahwa situasi keamanan di Sugapa benar-benar aman barulah bantuan bisa digeser ke sana," kata Pastor Madya.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024