Timika (ANTARA) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional VIII Papua-Maluku menyebut distribusi minyak tanah (kero) di wilayah Timika dan sekitarnya lancar menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru.
Sales Branch Manajer IV Pertamina Papua Nanda Setyantoro kepada Antara di Timika, Minggu, mengatakan saat ini stok minyak tanah di Depo Jober Pelabuhan Pomako masih cukup banyak dengan ketahanan stok lebih dari sepekan ke depan.
Bahkan pada awal Desember akan tiba lagi kapal tanker yang membawa berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) termasuk minyak tanah dari Tual dan Ambon ke Timika.
"Stok minyak tanah aman, masih banyak stoknya. Sekarang ini stoknya untuk kebutuhan lebih dari satu pekan ke depan. Nanti minggu pertama Desember akan datang lagi kapal tanker ke Timika," jelas Nanda.
Ia menyebutkan setiap hari Pertamina mendistribusikan 25-ton kiloliter minyak tanah ke berbagai pangkalan yang ada di Kota Timika dan sekitarnya.
Nanda berharap dengan distribusi minyak tanah yang cukup banyak itu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Hingga saat ini sebagian besar konsumen di wilayah Timika dan sekitarnya masih mengandalkan minyak tanah untuk keperluan memasak makanan, apalagi di saat bersamaan harga gas elpiji di Timika mengalami kenaikan imbas dari kenaikan biaya transportasi kapal dari Makassar.
Adapun pasokan BBM lainnya seperti pertalite, dexlite, dan solar ke enam Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) maupun PertaShop di Timika dan sekitarnya juga tidak mengalami hambatan lantaran stoknya memadai.
"Stok BBM lainnya juga sangat aman karena baru tanggal 24 dan 26 November kapal tanker masuk lagi di Pelabuhan Jober Pomako. Jadi, masyarakat tidak perlu panik," ujar Nanda.
Pihak Pertamina mengapresiasi dukungan berbagai pihak baik jajaran Disperindag Mimika maupun pihak Kepolisian untuk membantu mengawasi distribusi BBM di semua SPBU di Kota Timika akhir-akhir ini untuk mencegah aksi penimbunan oleh oknum-oknum tertentu yang bisa memicu kelangkaan BBM.
Nanda menyebut terjadi kenaikan permintaan BBM di wilayah Timika mulai Oktober hingga November ini sehingga Pertamina menambah suplai ke SPBU hampir 100 persen dari suplai normal per hari.
Untuk setiap SPBU di Timika, Pertamina memasok BBM jenis pertalite sebanyak 16-24 kiloliter (kl), Pertamax 8 kl, dan dexlite 8 kl (selama 2-3 hari sekali).
BBM diangkut ke Timika dari Pelabuhan Wayame Ambon atau Pelabuhan Tual menggunakan kapal tanker berukuran kecil sehingga tidak bisa membawa BBM dalam kapasitas yang besar.
Sales Branch Manajer IV Pertamina Papua Nanda Setyantoro kepada Antara di Timika, Minggu, mengatakan saat ini stok minyak tanah di Depo Jober Pelabuhan Pomako masih cukup banyak dengan ketahanan stok lebih dari sepekan ke depan.
Bahkan pada awal Desember akan tiba lagi kapal tanker yang membawa berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) termasuk minyak tanah dari Tual dan Ambon ke Timika.
"Stok minyak tanah aman, masih banyak stoknya. Sekarang ini stoknya untuk kebutuhan lebih dari satu pekan ke depan. Nanti minggu pertama Desember akan datang lagi kapal tanker ke Timika," jelas Nanda.
Ia menyebutkan setiap hari Pertamina mendistribusikan 25-ton kiloliter minyak tanah ke berbagai pangkalan yang ada di Kota Timika dan sekitarnya.
Nanda berharap dengan distribusi minyak tanah yang cukup banyak itu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Hingga saat ini sebagian besar konsumen di wilayah Timika dan sekitarnya masih mengandalkan minyak tanah untuk keperluan memasak makanan, apalagi di saat bersamaan harga gas elpiji di Timika mengalami kenaikan imbas dari kenaikan biaya transportasi kapal dari Makassar.
Adapun pasokan BBM lainnya seperti pertalite, dexlite, dan solar ke enam Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) maupun PertaShop di Timika dan sekitarnya juga tidak mengalami hambatan lantaran stoknya memadai.
"Stok BBM lainnya juga sangat aman karena baru tanggal 24 dan 26 November kapal tanker masuk lagi di Pelabuhan Jober Pomako. Jadi, masyarakat tidak perlu panik," ujar Nanda.
Pihak Pertamina mengapresiasi dukungan berbagai pihak baik jajaran Disperindag Mimika maupun pihak Kepolisian untuk membantu mengawasi distribusi BBM di semua SPBU di Kota Timika akhir-akhir ini untuk mencegah aksi penimbunan oleh oknum-oknum tertentu yang bisa memicu kelangkaan BBM.
Nanda menyebut terjadi kenaikan permintaan BBM di wilayah Timika mulai Oktober hingga November ini sehingga Pertamina menambah suplai ke SPBU hampir 100 persen dari suplai normal per hari.
Untuk setiap SPBU di Timika, Pertamina memasok BBM jenis pertalite sebanyak 16-24 kiloliter (kl), Pertamax 8 kl, dan dexlite 8 kl (selama 2-3 hari sekali).
BBM diangkut ke Timika dari Pelabuhan Wayame Ambon atau Pelabuhan Tual menggunakan kapal tanker berukuran kecil sehingga tidak bisa membawa BBM dalam kapasitas yang besar.