Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melalui program BNI Xpora mendorong pelaku UMKM untuk mengekspor produk makanan dan minuman ke pasar Malaysia lewat forum Business Meeting di gelaran Indonesian Food and Baverage Virtual Exhibition.
“BNI bertugas membantu pebisnis Indonesia dapat menembus pasar global. Kami harap bisnis meeting ini berakhir dengan kesepakatan bisnis yang bernilai besar,” kata Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal di Jakarta, Senin.
BNI dalam hal ini bekerja sama dengan platform digital B2B e-commerce MadeinIndonesia.com, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sabah dan Dinas Perindustrian Jawa Barat.
Kinerja perdagangan internasional Indonesia-Malaysia berada dalam kondisi sangat baik yakni tercermin dari total perdagangan antar kedua negara ini mencapai 15,05 miliar dolar AS periode Januari sampai September 2021.
Angka tersebut naik 46,4 persen (yoy) yang berarti mulai mendekati tren sebelum masa pandemi yaitu sekitar 17 miliar dolar AS.
Iqbal menuturkan pertemuan bisnis produk ekspor food and beverage ke Malaysia ini pun merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja perdagangan luar negeri Indonesia-Malaysia.
Iqbal menjelaskan banyak fasilitas yang disiapkan BNI Xpora dalam perdagangan global seperti trade finance berupa advisory Letter of Credit (L/C) ekspor yang diterbitkan oleh pihak buyer atas beberapa pengiriman produk food and beverage.
Layanan ini diberikan kepada pembeli asal Malaysia untuk jenis produk food and beverage maupun pembeli produk-produk ekspor Indonesia lainnya.
Menurutnya, BNI Xpora akan mendukung UKM untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi serta edukasi penyusunan laporan keuangan. Termasuk juga memberi dukungan berupa akses pemasaran produk ke luar negeri melalui business matchmaking dengan buyer di pasar global.
"BNI Xpora turut menyediakan fitur-fitur digital berupa pembiayaan Fast Trex dengan agunan dan biaya yang lebih rendah khusus untuk para pelaku ekspor," ujarnya.
Atase Perdagangan RI di Malaysia Deden Muhammad Fajar Shiddiq mengatakan eksibisi seperti Indonesian Food and Baverage Virtual Exhibition ini sangat membantu UMKM untuk menembus pasar baru di luar negeri termasuk UMKM binaan BNI.
Deden mengatakan upaya menembus pasar Malaysia akan semakin memperkuat neraca perdagangan dan ekspor Indonesia ke negeri tetangga tersebut yang saat ini sudah sangat baik.
Ia menambahkan produk makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi cukup kuat untuk meningkatkan penetrasinya di Malaysia karena faktor geografi yang sangat dekat sehingga membuat beban logistik lebih rendah dibanding negara mitra dagang lain.
Selain itu, faktor demografi juga menyebabkan banyak kesamaan kultur dan budaya serta jenis makanan kesukaan sekaligus Indonesia yang turut memiliki diaspora besar dan kuat di Malaysia sehingga sudah memiliki pasar tersendiri di Malaysia.
Sementara dari sisi regulasi, Malaysia tergolong longgar dalam mengatur importasi makanan dan minuman dan tidak seketat negara-negara di Eropa, Amerika, dan Asia Timur.
“Kita tetap harus selalu siap melengkapi diri dengan berbagai sertifikasi seperti sertifikasi halal, sertifikasi kesehatan dan sertifikasi teknis lain guna meningkatkan kepercayaan konsumen Malaysia,” jelasnya.
“BNI bertugas membantu pebisnis Indonesia dapat menembus pasar global. Kami harap bisnis meeting ini berakhir dengan kesepakatan bisnis yang bernilai besar,” kata Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal di Jakarta, Senin.
BNI dalam hal ini bekerja sama dengan platform digital B2B e-commerce MadeinIndonesia.com, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sabah dan Dinas Perindustrian Jawa Barat.
Kinerja perdagangan internasional Indonesia-Malaysia berada dalam kondisi sangat baik yakni tercermin dari total perdagangan antar kedua negara ini mencapai 15,05 miliar dolar AS periode Januari sampai September 2021.
Angka tersebut naik 46,4 persen (yoy) yang berarti mulai mendekati tren sebelum masa pandemi yaitu sekitar 17 miliar dolar AS.
Iqbal menuturkan pertemuan bisnis produk ekspor food and beverage ke Malaysia ini pun merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja perdagangan luar negeri Indonesia-Malaysia.
Iqbal menjelaskan banyak fasilitas yang disiapkan BNI Xpora dalam perdagangan global seperti trade finance berupa advisory Letter of Credit (L/C) ekspor yang diterbitkan oleh pihak buyer atas beberapa pengiriman produk food and beverage.
Layanan ini diberikan kepada pembeli asal Malaysia untuk jenis produk food and beverage maupun pembeli produk-produk ekspor Indonesia lainnya.
Menurutnya, BNI Xpora akan mendukung UKM untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi serta edukasi penyusunan laporan keuangan. Termasuk juga memberi dukungan berupa akses pemasaran produk ke luar negeri melalui business matchmaking dengan buyer di pasar global.
"BNI Xpora turut menyediakan fitur-fitur digital berupa pembiayaan Fast Trex dengan agunan dan biaya yang lebih rendah khusus untuk para pelaku ekspor," ujarnya.
Atase Perdagangan RI di Malaysia Deden Muhammad Fajar Shiddiq mengatakan eksibisi seperti Indonesian Food and Baverage Virtual Exhibition ini sangat membantu UMKM untuk menembus pasar baru di luar negeri termasuk UMKM binaan BNI.
Deden mengatakan upaya menembus pasar Malaysia akan semakin memperkuat neraca perdagangan dan ekspor Indonesia ke negeri tetangga tersebut yang saat ini sudah sangat baik.
Ia menambahkan produk makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi cukup kuat untuk meningkatkan penetrasinya di Malaysia karena faktor geografi yang sangat dekat sehingga membuat beban logistik lebih rendah dibanding negara mitra dagang lain.
Selain itu, faktor demografi juga menyebabkan banyak kesamaan kultur dan budaya serta jenis makanan kesukaan sekaligus Indonesia yang turut memiliki diaspora besar dan kuat di Malaysia sehingga sudah memiliki pasar tersendiri di Malaysia.
Sementara dari sisi regulasi, Malaysia tergolong longgar dalam mengatur importasi makanan dan minuman dan tidak seketat negara-negara di Eropa, Amerika, dan Asia Timur.
“Kita tetap harus selalu siap melengkapi diri dengan berbagai sertifikasi seperti sertifikasi halal, sertifikasi kesehatan dan sertifikasi teknis lain guna meningkatkan kepercayaan konsumen Malaysia,” jelasnya.