Jayapura (ANTARA) - Kedekatan warga Kampung Kibay, Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom, Papua wilayah perbatasan RI-Papua Nugini dengan satuan tugas prajurit TNI Pamtas Yonif 131/Braja Sakti sangatlah akrab karena sudah menjadi bagian keluarga besar masyarakat adat setempar.
Kepulangan Satgas Yonif 131/Brs dari kampung Kibay menjadi perpisahan yang sangat mengharukan karena selama sembilan bulan bertugas di perbatasan setiap hari prajurit TNI tidak henti-hentinya melayani kebutuhan warga kampung dari masalah pertanian, sosial budaya, olahraga, pendidikan; kesehatan dan sarana peribadatan dengan penuh kasih sayang.
Kebersamaan yang sudah terjalin akrab selama sembilan bulan dengan warga perbatasan kampung Kibay yang dilalui dengan rasa suka dan duka pada Minggu (28/11) harus berpisah untuk kembali ke satuan Yonif 131/Brs.
Komandan Pos (Danpos) Kali Asin Satgas Yonif 131/Brs Letda Inf Daniel Mambrasar yang juga merupakan putra orang asli Papua mengatakan, seluruh masyarakat Kampung Kibay berjajar berdiri sepanjang jalan untuk mengantar kepergian prajurit TNI pulang setelah mengakhiri penugasan sembilan bulan.
"Saya sangat terharu saat personel Yonif 131/Brs mau berpamitan untuk kembali ke kampung halaman kepada seluruh warga Kampung Kibay yang berjajar di sepanjang jalan kampung melepas menuju ke tempat kendaraan truk penjemput pasukan,"ungkap Letda Daniel Mambrasar dalam keterangan diterima, Senin.
Diakuinya, pamitan dan pelepasan ini dihadiri seluruh masyarakat Kampung Kibay yang telah prajurit satgas TNI dianggap sebagai keluarga besar masyarakat adat setempat.
Letda Mambrasar berharap, kebersamaan dan keakraban selama sembilan bulan di daerah penugasan Kampung Kibay akan selalu terpelihara dan terjaga dimanapun berada.
Selama bertugas di pos Kali asin perbatasan RI-PNG, menurut Letda Daniel Mambrasar, sangat diterima masyarakat kampung karena warga menyadari pentingnya kehadiran TNI untuk bersama-sama membangun kampung di daerah perbatasan.
Letda Daniel Mambrasan mengucapkan terima kasih kepada semua penduduk kampung Kibay Kabupaten Keerom karena sudah menerima penugasan satgas TNI Yonif 131/Brs dengan baik dan menjadikan prajurit bagian dari keluarga mereka.
Selama sembilan bulan bertugas menjaga warga dan wilayah perbatasan, menurut Letda Daniel Mambrasar, jika ada kesalahan dan kekurangan dari personel Satgas Yonif 131/Brs mohon dimanfaatkan.
"Kami sangat menyadari sebagai prajurit satgas TNI kami juga manusia sehingga tidak luput dari kekurangan dan kekeliruan yang disengaja atau tidak,"ungkap perwira pertama orang asli Papua ini.
Terima kasih TNI
Pelepasan personel Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs Pos Kali Asin dihadiri para tokoh adat, tokoh agama dan ondoafi atau kepala suku Kampung Kibay Kali Asin.
Seratusan warga dengan haru dan kasih sayang melepas kepulangan personel Pos Kali Asin ke satuannya karena sudah selesai menjalankan tugas Negara menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah perbatasan RI dengan Papua Nugini.
Ondoafi Kampung Kibay Yosep Numbun (56) mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama bantuan dan kepedulian personel Satgas TNI Yonif 131/Brs dalam membantu kebutuhan masyarakat selama ini.
"Mewakili warga saya berterima kasih kepada bapak-bapak TNI atas kebaikan dan persaudaraan yang telah terjalin selama sembilan ini. Saya sangat bangga dan senang dengan pengabdian dan pelayanan pfrajurit di kampung kami,"ungkap kepala suku di perbatasan Yosep Numbun memberikan pengakuan atas kinerja satgas Yonif 131/Brs.
Yosep berharap, semoga hubungan tali persaudaraan dan kemanunggalan antara TNI dengan rakyat Kampung Kibay Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom tetap terjaga meski sudah tidak lagi bertugas di daerah perbatasan.
Diakui Yosep, kurang lebih sembilan bulan personel Satgas TNI Yonif 131/Brs bertugas di kampungnya telah memberikan rasa aman dan menjawab berbagai kebutuhan warga di perbatasan.
Di antara kebutuhan yang menjadi perhatian satgas TNI Yonif 131/Brs, menurut Yosep, yakni pelayanan kesehatan, pendidikan, pertanian, kebudayaan, keagamaan dan sosial kemasyarakatan; pembinaan olah raga.
"Saya rasa banyak hal dibuat satgas Yonif 131/Brs sehingga sebagai bagian dari masyarakat adat Kampung Kibay saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga karena pengabdian prajurit sangat membantu kebutuhan warga,"ungkap ondoafi perbatasan RI-PNG di Kampung Kibay Yosep Numbun.
Hal lain juga sangat dirasakan warga ketika satgas Yonif 131/Brs bertugas di kampungnya, menurut Yosep Numbun, telah memberikan rasa nyaman dan aman warga untuk beraktivitas keseharian di kebun.
Yosep mendoakan, kepulangan prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs ke lokasi satuan di Sumatera Barat dapat berjalan dengan lancar dan dapat berkumpul kembali dengan keluarganya.
"Sampaikan salam dari warga kampung Kibay untuk sanak keluarga prajurit di daerah asal satuan Yonif 131/Brs. Selamat bertemu dengan keluarga di kampung halaman,"ungkap Yosep.
Yosep berharap, warga kampung Kibay terus berdoa kepada semua prajurit satgas Yonif 131 agar senantiasa diberikan kesehatan dan kemulian dari Tuhan selama melakukan perjalanan ke daerahnya.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG (Satgas Pamtas RI-PNG) adalah satuan tempur yang dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas pengamanan perbatasan wilayah darat RI-PNG di Papua dalam rangka menjamin teganya kedaulatan NKRI.
Tugas pokok satgas Pamtas RI-PNG di antaranya mengamankan perbatasan RI-PNG, mencegah pergeseran patok, mencegah kegiatan illegal di wilayah perbatasan, mencegah aksi-aksi Gerakan Separatis Papua Bersenjata (GSPB) dan menyelenggarakan pemberdayaan wilayah pertahanan di perbatasan RI-PNG.
Konsep perbatasan wilayah menurut peraturan presiden No. 7 Tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJM-Nasional 2004-2009) telah menetapkan arah dan pengembangan wilayah perbatasan negara sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional.
Pembangunan wilayah perbatasan Provinsi Papua memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan misi pembangunan nasional, terutama untuk menjamin kebutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan dan keamanan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan.
Kepulangan Satgas Yonif 131/Brs dari kampung Kibay menjadi perpisahan yang sangat mengharukan karena selama sembilan bulan bertugas di perbatasan setiap hari prajurit TNI tidak henti-hentinya melayani kebutuhan warga kampung dari masalah pertanian, sosial budaya, olahraga, pendidikan; kesehatan dan sarana peribadatan dengan penuh kasih sayang.
Kebersamaan yang sudah terjalin akrab selama sembilan bulan dengan warga perbatasan kampung Kibay yang dilalui dengan rasa suka dan duka pada Minggu (28/11) harus berpisah untuk kembali ke satuan Yonif 131/Brs.
Komandan Pos (Danpos) Kali Asin Satgas Yonif 131/Brs Letda Inf Daniel Mambrasar yang juga merupakan putra orang asli Papua mengatakan, seluruh masyarakat Kampung Kibay berjajar berdiri sepanjang jalan untuk mengantar kepergian prajurit TNI pulang setelah mengakhiri penugasan sembilan bulan.
"Saya sangat terharu saat personel Yonif 131/Brs mau berpamitan untuk kembali ke kampung halaman kepada seluruh warga Kampung Kibay yang berjajar di sepanjang jalan kampung melepas menuju ke tempat kendaraan truk penjemput pasukan,"ungkap Letda Daniel Mambrasar dalam keterangan diterima, Senin.
Diakuinya, pamitan dan pelepasan ini dihadiri seluruh masyarakat Kampung Kibay yang telah prajurit satgas TNI dianggap sebagai keluarga besar masyarakat adat setempat.
Letda Mambrasar berharap, kebersamaan dan keakraban selama sembilan bulan di daerah penugasan Kampung Kibay akan selalu terpelihara dan terjaga dimanapun berada.
Selama bertugas di pos Kali asin perbatasan RI-PNG, menurut Letda Daniel Mambrasar, sangat diterima masyarakat kampung karena warga menyadari pentingnya kehadiran TNI untuk bersama-sama membangun kampung di daerah perbatasan.
Letda Daniel Mambrasan mengucapkan terima kasih kepada semua penduduk kampung Kibay Kabupaten Keerom karena sudah menerima penugasan satgas TNI Yonif 131/Brs dengan baik dan menjadikan prajurit bagian dari keluarga mereka.
Selama sembilan bulan bertugas menjaga warga dan wilayah perbatasan, menurut Letda Daniel Mambrasar, jika ada kesalahan dan kekurangan dari personel Satgas Yonif 131/Brs mohon dimanfaatkan.
"Kami sangat menyadari sebagai prajurit satgas TNI kami juga manusia sehingga tidak luput dari kekurangan dan kekeliruan yang disengaja atau tidak,"ungkap perwira pertama orang asli Papua ini.
Terima kasih TNI
Pelepasan personel Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs Pos Kali Asin dihadiri para tokoh adat, tokoh agama dan ondoafi atau kepala suku Kampung Kibay Kali Asin.
Seratusan warga dengan haru dan kasih sayang melepas kepulangan personel Pos Kali Asin ke satuannya karena sudah selesai menjalankan tugas Negara menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah perbatasan RI dengan Papua Nugini.
Ondoafi Kampung Kibay Yosep Numbun (56) mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama bantuan dan kepedulian personel Satgas TNI Yonif 131/Brs dalam membantu kebutuhan masyarakat selama ini.
"Mewakili warga saya berterima kasih kepada bapak-bapak TNI atas kebaikan dan persaudaraan yang telah terjalin selama sembilan ini. Saya sangat bangga dan senang dengan pengabdian dan pelayanan pfrajurit di kampung kami,"ungkap kepala suku di perbatasan Yosep Numbun memberikan pengakuan atas kinerja satgas Yonif 131/Brs.
Yosep berharap, semoga hubungan tali persaudaraan dan kemanunggalan antara TNI dengan rakyat Kampung Kibay Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom tetap terjaga meski sudah tidak lagi bertugas di daerah perbatasan.
Diakui Yosep, kurang lebih sembilan bulan personel Satgas TNI Yonif 131/Brs bertugas di kampungnya telah memberikan rasa aman dan menjawab berbagai kebutuhan warga di perbatasan.
Di antara kebutuhan yang menjadi perhatian satgas TNI Yonif 131/Brs, menurut Yosep, yakni pelayanan kesehatan, pendidikan, pertanian, kebudayaan, keagamaan dan sosial kemasyarakatan; pembinaan olah raga.
"Saya rasa banyak hal dibuat satgas Yonif 131/Brs sehingga sebagai bagian dari masyarakat adat Kampung Kibay saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga karena pengabdian prajurit sangat membantu kebutuhan warga,"ungkap ondoafi perbatasan RI-PNG di Kampung Kibay Yosep Numbun.
Hal lain juga sangat dirasakan warga ketika satgas Yonif 131/Brs bertugas di kampungnya, menurut Yosep Numbun, telah memberikan rasa nyaman dan aman warga untuk beraktivitas keseharian di kebun.
Yosep mendoakan, kepulangan prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs ke lokasi satuan di Sumatera Barat dapat berjalan dengan lancar dan dapat berkumpul kembali dengan keluarganya.
"Sampaikan salam dari warga kampung Kibay untuk sanak keluarga prajurit di daerah asal satuan Yonif 131/Brs. Selamat bertemu dengan keluarga di kampung halaman,"ungkap Yosep.
Yosep berharap, warga kampung Kibay terus berdoa kepada semua prajurit satgas Yonif 131 agar senantiasa diberikan kesehatan dan kemulian dari Tuhan selama melakukan perjalanan ke daerahnya.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG (Satgas Pamtas RI-PNG) adalah satuan tempur yang dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas pengamanan perbatasan wilayah darat RI-PNG di Papua dalam rangka menjamin teganya kedaulatan NKRI.
Tugas pokok satgas Pamtas RI-PNG di antaranya mengamankan perbatasan RI-PNG, mencegah pergeseran patok, mencegah kegiatan illegal di wilayah perbatasan, mencegah aksi-aksi Gerakan Separatis Papua Bersenjata (GSPB) dan menyelenggarakan pemberdayaan wilayah pertahanan di perbatasan RI-PNG.
Konsep perbatasan wilayah menurut peraturan presiden No. 7 Tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJM-Nasional 2004-2009) telah menetapkan arah dan pengembangan wilayah perbatasan negara sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional.
Pembangunan wilayah perbatasan Provinsi Papua memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan misi pembangunan nasional, terutama untuk menjamin kebutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan dan keamanan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan.