Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada salah satu organisasi sayap PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), untuk tetap menjadi banteng pembela rakyat.
"Dalam ulang tahun kali ini, Ibu Megawati mengucapkan selamat kepada jajaran Repdem yang selama ini sudah menunjukkan karakternya sebagai banteng-banteng perjuangan membela rakyat, yang menjadi korban kesewenang-wenangan, korban ketidakadilan dan juga penyalahgunaan kekuasaan," kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat upacara perayaan HUT Ke-17 Repdem, di Gedung Sekolah Partai, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat.
Hasto hadir pada acara itu bersama Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga dan Hamka Haq.
Hasto mengatakan, Megawati juga mendorong agar semangat juang itu dilanjutkan.
Selain itu, perjuangan Repdem harus sejalan dengan PDIP yang berbasis pada ajaran Bung Karno (BK). Sementara ajaran Bung Karno menjadikan rakyat buruh, tani, dan nelayan sebagai orientasi, namun harus didasari keyakinan ideologi serta kedisiplinan.
"Jadi kita semua harus memastikan diri sebagai partai yang disiplin. Kita tidak boleh membela rakyat, tapi dengan melanggar hukum. Semua melakukan aksi membela rakyat, harus disiplin dan taat aturan," kata Hasto dalam siaran persnya.
Dalam membela rakyat, ujar Hasto, tak boleh membedakan suku dan agamanya.
"Ini agamanya apa, ini sukunya apa, itu tidak boleh. Karena ketuhanan sebagaimana disampaikan Soekarno adalah ketuhanan yang berbudi pekerti luhur, ketuhanan yang tidak ada egoisme agama, ketuhanan yang hormat-menghormati, yang seharusnya menebar kebaikan, ketuhanan yang berkebudayaan," katanya pula.
Repdem juga harus bergerak menyatu dengan rakyat. Membangun langkah satu rampak barisan bersama untuk memerangi kemiskinan.
"Ini harus bergelora. Satu langkah barisan menentang kemiskinan. Maka, di Sekolah Partai inilah justru dalam peringatan ulang tahun ke-17 Repdem, kami juga melakukan suatu upaya kritik dan otokritik, agar kami tetap setia pada rel perjuangan, agar sebagai sayap partai betul-betul dapat menggunakan kepakan sayap-sayap untuk menjalankan apa yang menjadi garis ideologi dari PDI Perjuangan, garis ideologi yang seharusnya menyatu dengan kekuatan rakyat," ujar Hasto.
Ketua Umum DPN Repdem Wanto Sugito saat memberikan sambutan pada perayaan HUT Ke-17 Repdem, di Gedung Sekolah Partai, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/12/2021). ANTARA/HO-PDIP
Ketua Umum DPN Repdem Wanto Sugito menyatakan pihaknya siap menjalankan perintah partai yang disampaikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar Repdem terus fokus menggarap pengorganisasin masyarakat pekerja, kaum buruh, tani, nelayan, dan kaum miskin Marhaen lainnya.
Sebagai buktinya, Repdem membawa perwakilan sejumlah kelompok masyarakat yang selama ini diadvokasi oleh Repdem, antara lain perwakilan pedagang kaki lima (PKL) wilayah Puncak dan Ancol, Jakarta Utara.
Di luar advokasi kerakyatan, Repdem juga akan ikut terlibat dalam pemenangan politik PDIP.
Wanto menegaskan pihaknya akan bekerja keras memastikan kemenangan PDIP pada Pemilu 2024, sehingga menciptakan "hattrick" setelah menang di 2014 dan 2019.
"Kami targetkan tuntas pada Maret 2022, yaitu konsolidasi dalam rangka membuktikan Repdem sebagai sayap partai yang memperkuat kontribusi kemenangan elektoral PDI Perjuangan di 2024," kata Wanto yang biasa disapa Bung Kluthuk itu pula.
Namun, untuk pemenangan Pilpres 2024, pihaknya masih menunggu komando Megawati Soekarnoputri.
"Soal pilpres, kami tunggu komando Ibu Megawati. Saudara-saudara siap?" tanya Wanto kepada para kader Repdem yang hadir pada acara itu.
"Siap," jawab peserta acara dengan serempak sambil mengepalkan dan mengangkat tangan.
"Dalam ulang tahun kali ini, Ibu Megawati mengucapkan selamat kepada jajaran Repdem yang selama ini sudah menunjukkan karakternya sebagai banteng-banteng perjuangan membela rakyat, yang menjadi korban kesewenang-wenangan, korban ketidakadilan dan juga penyalahgunaan kekuasaan," kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat upacara perayaan HUT Ke-17 Repdem, di Gedung Sekolah Partai, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat.
Hasto hadir pada acara itu bersama Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga dan Hamka Haq.
Hasto mengatakan, Megawati juga mendorong agar semangat juang itu dilanjutkan.
Selain itu, perjuangan Repdem harus sejalan dengan PDIP yang berbasis pada ajaran Bung Karno (BK). Sementara ajaran Bung Karno menjadikan rakyat buruh, tani, dan nelayan sebagai orientasi, namun harus didasari keyakinan ideologi serta kedisiplinan.
"Jadi kita semua harus memastikan diri sebagai partai yang disiplin. Kita tidak boleh membela rakyat, tapi dengan melanggar hukum. Semua melakukan aksi membela rakyat, harus disiplin dan taat aturan," kata Hasto dalam siaran persnya.
Dalam membela rakyat, ujar Hasto, tak boleh membedakan suku dan agamanya.
"Ini agamanya apa, ini sukunya apa, itu tidak boleh. Karena ketuhanan sebagaimana disampaikan Soekarno adalah ketuhanan yang berbudi pekerti luhur, ketuhanan yang tidak ada egoisme agama, ketuhanan yang hormat-menghormati, yang seharusnya menebar kebaikan, ketuhanan yang berkebudayaan," katanya pula.
Repdem juga harus bergerak menyatu dengan rakyat. Membangun langkah satu rampak barisan bersama untuk memerangi kemiskinan.
"Ini harus bergelora. Satu langkah barisan menentang kemiskinan. Maka, di Sekolah Partai inilah justru dalam peringatan ulang tahun ke-17 Repdem, kami juga melakukan suatu upaya kritik dan otokritik, agar kami tetap setia pada rel perjuangan, agar sebagai sayap partai betul-betul dapat menggunakan kepakan sayap-sayap untuk menjalankan apa yang menjadi garis ideologi dari PDI Perjuangan, garis ideologi yang seharusnya menyatu dengan kekuatan rakyat," ujar Hasto.
Ketua Umum DPN Repdem Wanto Sugito menyatakan pihaknya siap menjalankan perintah partai yang disampaikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar Repdem terus fokus menggarap pengorganisasin masyarakat pekerja, kaum buruh, tani, nelayan, dan kaum miskin Marhaen lainnya.
Sebagai buktinya, Repdem membawa perwakilan sejumlah kelompok masyarakat yang selama ini diadvokasi oleh Repdem, antara lain perwakilan pedagang kaki lima (PKL) wilayah Puncak dan Ancol, Jakarta Utara.
Di luar advokasi kerakyatan, Repdem juga akan ikut terlibat dalam pemenangan politik PDIP.
Wanto menegaskan pihaknya akan bekerja keras memastikan kemenangan PDIP pada Pemilu 2024, sehingga menciptakan "hattrick" setelah menang di 2014 dan 2019.
"Kami targetkan tuntas pada Maret 2022, yaitu konsolidasi dalam rangka membuktikan Repdem sebagai sayap partai yang memperkuat kontribusi kemenangan elektoral PDI Perjuangan di 2024," kata Wanto yang biasa disapa Bung Kluthuk itu pula.
Namun, untuk pemenangan Pilpres 2024, pihaknya masih menunggu komando Megawati Soekarnoputri.
"Soal pilpres, kami tunggu komando Ibu Megawati. Saudara-saudara siap?" tanya Wanto kepada para kader Repdem yang hadir pada acara itu.
"Siap," jawab peserta acara dengan serempak sambil mengepalkan dan mengangkat tangan.