Jakarta (ANTARA) - Lewis Hamilton menerima kekalahan dengan lapang dada setelah pebalap rival Max Verstappen memupuskan asa sang pebalap Inggris meraih gelar juara dunia untuk kedelapan kalinya pada Minggu di Abu Dhabi.
Hamilton, yang start dari P2 di samping polesitter Verstappen, memegang kendali lomba sepanjang 58 lap itu setelah merebut posisi pimpinan lomba di tikungan pertama lap pembuka serta terlepas dari penalti karena mengambil area runoff ketika mempertahankan posisinya dari serangan pebalap rival dari tim Red Bull itu.
Akan tetapi safety car di lima lap terakhir, yang memberi kesempatan Verstappen berganti ban baru, mengubah skenario pebalap tim Mercedes itu.
Verstappen diuntungkan dengan periode safety car untuk merestorasi defisit jaraknya dari Hamilton dan di lap terakhir setelah lomba dilanjutkan, sang pebalap Belanda dengan mudah menyalip juara dunia tujuh kali asal Inggris itu demi mengamankan titel pertamanya di F1.
"Pertama, selamat untuk Max dan timnya," kata Hamilton dengan mata berkaca-kaca pascalomba.
"Saya rasa kami melakukan tugas luar biasa tahun ini. Tim saya, semua orang di pabrikan... telah bekerja sangat keras sepanjang tahun ini. Ini adalah musim yang paling berat.
"Saya sangat bangga dengan mereka, bangga menjadi bagian perjalanan ini dengan mereka," kata Hamilton.
Di saat Red Bull dan Verstappen melakukan selebrasi, Mercedes melayangkan dua protes terkait prosedur safety car.
Pertama terkait dengan manuver Verstappen yang membawa mobilnya sejajar dengan mobil Hamilton di akhir periode safety car.
Kemudian terkait dengan keputusan race control yang pada awalnya menyatakan mobil-mobil yang di-overlap, yang berada di antara mobil Hamilton dan Verstappen, tidak diizinkan untuk melepaskan diri dari safety car.
Kemudian mereka memutuskan untuk mengizinkan mobil-mobil tersebut melepaskan diri dari safety car sehingga menempatkan Verstappen tepat di belakang Hamilton, sebelum sang pebalap Red Bull mencuri kesempatan mengklaim titelnya berbekal ban soft yang baru menyalip Hamilton di lap terakhir.
"Kami mengerahkan segalanya, bagian terakhir musim ini kami telah benar-benar mengerahkan segalanya dan kami tidak menyerah," kata Hamilton dikutip Reuters. "Itu yang paling penting."
Hamilton, yang start dari P2 di samping polesitter Verstappen, memegang kendali lomba sepanjang 58 lap itu setelah merebut posisi pimpinan lomba di tikungan pertama lap pembuka serta terlepas dari penalti karena mengambil area runoff ketika mempertahankan posisinya dari serangan pebalap rival dari tim Red Bull itu.
Akan tetapi safety car di lima lap terakhir, yang memberi kesempatan Verstappen berganti ban baru, mengubah skenario pebalap tim Mercedes itu.
Verstappen diuntungkan dengan periode safety car untuk merestorasi defisit jaraknya dari Hamilton dan di lap terakhir setelah lomba dilanjutkan, sang pebalap Belanda dengan mudah menyalip juara dunia tujuh kali asal Inggris itu demi mengamankan titel pertamanya di F1.
"Pertama, selamat untuk Max dan timnya," kata Hamilton dengan mata berkaca-kaca pascalomba.
"Saya rasa kami melakukan tugas luar biasa tahun ini. Tim saya, semua orang di pabrikan... telah bekerja sangat keras sepanjang tahun ini. Ini adalah musim yang paling berat.
"Saya sangat bangga dengan mereka, bangga menjadi bagian perjalanan ini dengan mereka," kata Hamilton.
Di saat Red Bull dan Verstappen melakukan selebrasi, Mercedes melayangkan dua protes terkait prosedur safety car.
Pertama terkait dengan manuver Verstappen yang membawa mobilnya sejajar dengan mobil Hamilton di akhir periode safety car.
Kemudian terkait dengan keputusan race control yang pada awalnya menyatakan mobil-mobil yang di-overlap, yang berada di antara mobil Hamilton dan Verstappen, tidak diizinkan untuk melepaskan diri dari safety car.
Kemudian mereka memutuskan untuk mengizinkan mobil-mobil tersebut melepaskan diri dari safety car sehingga menempatkan Verstappen tepat di belakang Hamilton, sebelum sang pebalap Red Bull mencuri kesempatan mengklaim titelnya berbekal ban soft yang baru menyalip Hamilton di lap terakhir.
"Kami mengerahkan segalanya, bagian terakhir musim ini kami telah benar-benar mengerahkan segalanya dan kami tidak menyerah," kata Hamilton dikutip Reuters. "Itu yang paling penting."