Jakarta (ANTARA) - Indonesia menerima kedatangan vaksin tahap ke-157, yakni sebanyak 3.526.095 dosis Pfizer yang termasuk dalam 44 juta dosis vaksin Pfizer yang didatangkan melalui dua mekanisme, yaitu pembelian dan donasi.

"Hari ini Indonesia kedatangan 3.526.095 dosis vaksin Pfizer yang merupakan Donasi Amerika melalui COVAX," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Usman menyebutkan hingga saat ini total vaksin yang sudah tiba di tanah air baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun dalam bentuk vaksin jadi tercatat sebanyak 413.630.105 dosis.

Hal tersebut menjadi bukti wujud keseriusan pemerintah untuk berkomitmen mengamankan stok vaksin guna kebutuhan program vaksinasi nasional.

"Pemerintah Indonesia sudah sejak awal, mendahului banyak negara lain, melakukan aktivitas yang diperlukan, baik melalui jalur bilateral dan multilateral, untuk mendapatkan vaksin COVID-19 demi melindungi rakyat Indonesia dari ancaman virus COVID-19," ujarnya.

Ia memastikan, stok vaksin COVID-19 di Indonesia masuk dalam kategori aman dan mencukupi kebutuhan.

Upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia mendatangkan vaksin maupun mempercepat pemberiannya kepada masyarakat yang belum menerima vaksin COVID-19.

Sejalan dengan langkah pemerintah, maka masyarakat diminta untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19 supaya terlindungi dan mengurangi resiko sakit berat jika terpapar COVID-19.

Imbauan dan ajakan itu disampaikan karena tidak sedikit masyarakat yang menunda menerima vaksin COVID-19 karena memilih merk tertentu.

Fenomena itu tentunya menghambat upaya pemerintah dalam pengendalian kasus COVID-19 dan menyebabkan upaya percepatan vaksinasi menjadi terkendala.

Usman menegaskan di Indonesia seluruh vaksin COVID-19 yang diedarkan sudah mengantongi izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ada sebelas jenis vaksin COVID-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat, dan untuk itu pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merek vaksin, karena semua merek vaksin yang disediakan pemerintah sama aman dan berkhasiatnya.

"Banyaknya merek vaksin bukan diartikan bahwa masyarakat bisa memilih untuk disuntikkan dengan vaksin merek tertentu. Segerakan divaksinasi demi melindungi diri, keluarga, dan orang terdekat," tegasnya.

Sementara itu, selain mengupayakan vaksinasi ke wilayah-wilayah terpencil, pedalaman, dan terluar, Usman menyebut, cakupan sasaran vaksinasi juga akan diperluas dalam waktu dekat.

Program vaksinasi anak 6-11 tahun akan segera mulai dilaksanakan pada penghujung 2021.

"Dengan akan dimulainya program untuk kelompok sasaran ini, makin melindungi anak-anak kita dari ancaman COVID-19. Termasuk dalam melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas," tutup Usman.



 


Pewarta : Livia Kristianti
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024