Jayapura (ANTARA) -
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan, kegiatan impor di Papua pada November 2021 tercatat senilai 44,47 juta dolar AS atau meningkat 70,06 persen bila dibandingkan dengan impor pada Oktober 2021 yang senilai 26,15 juta dolar AS.
Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Kamis, mengatakan impor setempat pada November 2021 berupa impor migas senilai 22,43 juta dolar AS dan impor nonmigas senilai 22,04 juta dolar AS.
"Dibandingkan Oktober 2021, nilai impor Papua mengalami peningkatan 70,06 persen yang dipengaruhi oleh impor migas dan non migas yang mengalami peningkatan sebesar 133,53 persen dan 33,22 persen," katanya.
Menurut Adriana, komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan mesin-mesin atau pesawat mekanik (HS84) yang memiliki nilai 8,71 juta dolar AS atau sebesar 44,66 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama, sedangkan impor migas meningkat senilai 12,82 juta dolar AS.
"Total impor kumulatif Papua pada periode Januari-November 2021 senilai 332,82 juta dolar AS atau meningkat 90,14 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-November 2020 yang senilai 175,04 juta dolar AS," ujarnya.
Dia menjelaskan nilai impor kumulatif migas Januari-November 2021 senilai 124,93 juta dolar AS, sementara itu, nilai impor kumulatif nonmigas Papua senilai 207,88 juta dolar AS pada periode Januari-November 2021.
"Impor 10 golongan nonmigas utama pada November 2021 tercatat senilai 19,51 juta dolar AS atau naik 30,26 persen bila dibandingkan Oktober 2021 yang sebesar 14,98 juta dolar AS," katanya lagi.
Dia menambahkan golongan barang nonmigas utama dengan nilai impor terbesar adalah golongan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) sebesar 8,71 juta dolar AS, barang-barang dari besi dan baja (HS73) sebesar 7,30 juta dolar AS, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS85) sebesar 1,83 juta dolar AS.
"Untuk nilai impor golongan nonmigas lainnya mengalami peningkatan sebesar 61,39 persen yaitu dari 1,57 juta dolar AS menjadi 2,54 juta dolar AS di mana impor golongan nonmigas lainnya yang terbesar berasal dari golongan bahan peledak, korek api, dan kembang api (HS36) senilai 1,18 juta dolar AS," ujarnya lagi.