Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, menyebutkan kebutuhan anggaran untuk obat-obatan farmasi pada 2024 mencapai Rp9 miliar dan telah terelisasi untuk memenuhi kebutuhan obat bahkan untuk enam bulan ke depan pada 2025.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Senin, mengatakan pihaknya telah membayarkan sekitar 90 persen dari total obat pada 2024 dan obat-obatan tersebut telah tersedia.
"Kita telah membayarkan 90 persen dari Rp9 miliar itu dan sisanya 10 persen telah kami terima obat-obatannya tetapi belum dibayarkan, " kayanya.
Menurut Edward, secara keseluruhan target penyediaan obat untuk 2024 tercapai.
"Kondisi stok obat dipastikan cukup, terutama untuk memenuhi kebutuhan hingga enam bulan ke depan pada 2025 ini, " ujarnya.
Dia menjelaskan terkadang terjadi keterlambatan distribusi obat di beberapa kampung, karena keterlambatan pengajuan permintaan oleh petugas setempat.
"Idealnya, pengajuan permintaan dilakukan sebelum stok mencapai batas tiga bulan, tetapi praktiknya seringkali dilakukan mendekati stok habis," katanya.
Dia menambahkan distribusi obat membutuhkan waktu, sehingga penting bagi petugas di lapangan untuk memastikan permintaan diajukan tepat waktu guna menghindari kekosongan stok.
"Jadi solusinya agar tidak terjadi kekurangan atau bahkan kehabisan stok obat, maka pengajuan harus dilakukan saat tersisa untuk tiga bulan ke depan," ucap Edward Sihotang.