Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua menurunkan 380 personel untuk membantu penanganan bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kota Jayapura, Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyebutkan personel tersebut terdiri atas Satuan Brimob, Samapta dan Polairud.
"380 personel itu diturunkan untuk membantu Polres Jayapura dan Jayapura Kota dalam penanganan banjir dan longsor yang terjadi di kota tersebut," kata Kamal, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Kamal, Kapolda Papua Irjen Pol Mathias D Fakhiri memimpin langsung personel turun menuju lokasi titik banjir dan longsor, untuk selanjutnya melakukan evakuasi atau pertolongan kepada para korban.
"Para personel melakukan penanganan secara terpadu dengan instansi terkait pada titik terjadinya longsor, pohon tumbang dan terdapat material akibat longsor di jalan raya dan pembersihan saluran Irigasi/drainase atau got yang menyumbat aliran air," kata Kamal.
Selain Kapolda, kata Kamal, para pejabat utama Polda Papua dilibatkan langsung untuk turun ke lapangan memimpin proses penanganan bencana alam banjir dan longsor.
Para personel yang diturunkan juga melakukan patroli untuk mengecek perkembangan sekaligus memonitor bertambahnya korban jiwa. Kemudian memberikan imbauan kepada masyarakat untuk waspada adanya curah hujan lanjutan yang cukup deras.
Dalam penanganan bencana alam di Jayapura, Kamal mengatakan rapat koordinasi juga sudah dilakukan bersama dengan Forkopimda Kota Jayapura.
Hasil rakor tersebut, jajaran forkopimda mendirikan tempat penampungan untuk pengungsi yang berpusat di Balai Diklat Sosial Tanah Hitam. Surat Keputusan (SK) status tanggap darurat juga akan segera dibuat oleh Wali Kota Jayapura.
"Kemudian mendirikan posko induk di GOR Waringin dengan 3 posko pembantu (Organda, Pasar Yautefa dan SMA 4 Jayapura)," ujarnya.
Kamal menambahkan, personel Polda Papua dan Forkopimda juga membantu pengurusan surat atau dokumen yang hilang akibat bencana.
"Makanan yang dibagikan kepada masyarakat terdampak dalam bentuk siap saji di empat distrik (Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura dan Heram) oleh Dinas Sosial sebanyak tiga kali sehari," kata Kamal.
Banjir dan longsor di Kota Jayapura menimbukkan dampak korban jiwa. Polda Papua mencatat jumlah korban meninggal dunia tujuh orang dan luka-luka sebanyak empat orang.
Sementaea itu, untuk korban selamat dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat diantaranya RS DOK II Jayapura, RS Provita Jayapura dan RS Bhayangkara Jayapura.
"Korban meninggal dunia dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi melanda wilayah Kota Jayapura," katanya.
Adapun wilayah bencana tanah longsor yang paling parah terdapat di wilayah Jayapura Utara dengan empat titik Tanah Longsor antara lain Nirwana I Bhayangkara, APO Kali, dan Kloofkamp.
Untuk wilayah genangan air atau banjir yang terparah berada pada distrik Abepura yaitu Perumahan Organda, Kali Acai, dan Kompleks Pasar Youtefa dan Distrik Jayapura selatan yaitu wilayah pemukiman kompleks SMAN 4, PTC Entrop dan Hamadi.
Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Jayapura banjir terparah terjadi di Perumahan BTN Gajah Mada Yahim Sentani, Areal Stadion Lukas Enembe.
"Untuk saat ini genangan banjir sudah tidak ada, yang tersisa hanya material bekas banjir dan tanah longsor dan sedang dibersihkan oleh personel gabungan TNI-Polri dan Pemerintah setempat," kata Kamal.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyebutkan personel tersebut terdiri atas Satuan Brimob, Samapta dan Polairud.
"380 personel itu diturunkan untuk membantu Polres Jayapura dan Jayapura Kota dalam penanganan banjir dan longsor yang terjadi di kota tersebut," kata Kamal, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Kamal, Kapolda Papua Irjen Pol Mathias D Fakhiri memimpin langsung personel turun menuju lokasi titik banjir dan longsor, untuk selanjutnya melakukan evakuasi atau pertolongan kepada para korban.
"Para personel melakukan penanganan secara terpadu dengan instansi terkait pada titik terjadinya longsor, pohon tumbang dan terdapat material akibat longsor di jalan raya dan pembersihan saluran Irigasi/drainase atau got yang menyumbat aliran air," kata Kamal.
Selain Kapolda, kata Kamal, para pejabat utama Polda Papua dilibatkan langsung untuk turun ke lapangan memimpin proses penanganan bencana alam banjir dan longsor.
Para personel yang diturunkan juga melakukan patroli untuk mengecek perkembangan sekaligus memonitor bertambahnya korban jiwa. Kemudian memberikan imbauan kepada masyarakat untuk waspada adanya curah hujan lanjutan yang cukup deras.
Dalam penanganan bencana alam di Jayapura, Kamal mengatakan rapat koordinasi juga sudah dilakukan bersama dengan Forkopimda Kota Jayapura.
Hasil rakor tersebut, jajaran forkopimda mendirikan tempat penampungan untuk pengungsi yang berpusat di Balai Diklat Sosial Tanah Hitam. Surat Keputusan (SK) status tanggap darurat juga akan segera dibuat oleh Wali Kota Jayapura.
"Kemudian mendirikan posko induk di GOR Waringin dengan 3 posko pembantu (Organda, Pasar Yautefa dan SMA 4 Jayapura)," ujarnya.
Kamal menambahkan, personel Polda Papua dan Forkopimda juga membantu pengurusan surat atau dokumen yang hilang akibat bencana.
"Makanan yang dibagikan kepada masyarakat terdampak dalam bentuk siap saji di empat distrik (Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura dan Heram) oleh Dinas Sosial sebanyak tiga kali sehari," kata Kamal.
Banjir dan longsor di Kota Jayapura menimbukkan dampak korban jiwa. Polda Papua mencatat jumlah korban meninggal dunia tujuh orang dan luka-luka sebanyak empat orang.
Sementaea itu, untuk korban selamat dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat diantaranya RS DOK II Jayapura, RS Provita Jayapura dan RS Bhayangkara Jayapura.
"Korban meninggal dunia dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi melanda wilayah Kota Jayapura," katanya.
Adapun wilayah bencana tanah longsor yang paling parah terdapat di wilayah Jayapura Utara dengan empat titik Tanah Longsor antara lain Nirwana I Bhayangkara, APO Kali, dan Kloofkamp.
Untuk wilayah genangan air atau banjir yang terparah berada pada distrik Abepura yaitu Perumahan Organda, Kali Acai, dan Kompleks Pasar Youtefa dan Distrik Jayapura selatan yaitu wilayah pemukiman kompleks SMAN 4, PTC Entrop dan Hamadi.
Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Jayapura banjir terparah terjadi di Perumahan BTN Gajah Mada Yahim Sentani, Areal Stadion Lukas Enembe.
"Untuk saat ini genangan banjir sudah tidak ada, yang tersisa hanya material bekas banjir dan tanah longsor dan sedang dibersihkan oleh personel gabungan TNI-Polri dan Pemerintah setempat," kata Kamal.