Jayapura (ANTARA) - Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Papua Corneles Sagrim mengaku kerusakan akibat terdampak banjir di kawasan Istora Papua Bangkit Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura mencapai Rp 2,6 miliar.
"Kerusakan yang diakibatkan bencana alam, Kamis (7/1) itu menyebabkan terjadinya kerusakan di sekitar kawasan istora bangkit,"ujarnya di Jayapura, Rabu.
Diakuinya, dari hasil pengecekan di lapangan kerusakan yang terjadi akibat banjir beberapa hari lalu.
"Banjir yang membawa material itu menyebabkan ada kerusakan sejumlah fasilitas yang ada di stadium terbesar di Indonesia bagian timur,"kata Sagrim yang didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Faris Efendi kepada Antara, Rabu di Jayapura.
Dijelaskan, kerusakan yang terjadi di kawasan Istora Papua Bangkit disebabkan meluapnya sungai saat banjir akibat curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan jalanan tertimbun material dan lumpur dari sungai.
Sagrim menyebut, kerusakan lainnya aspal di sejumlah ruas jalan di komplek stadium rusak, pohon tumbang, rumput rusak dan mati, jaringan kabel putus, material MEP pada ruang power house terendam dan rusak, pagar rusak dan hanyut terbawa arus.
"Saat ini pembersihan sudah dilakukan di beberapa area yang tergenang seperti di lokasi rumah pompa dan sedikit area Istora serta menyiagakan alat berat di lokasi hingga dapat langsung digunakan bila terjadi banjir susulan," ungkap Sagrim.
Selain di Kabupaten Jayapura, banjir juga melanda empat distrik di Kota Jayapura hingga menyebabkan sekitar 9.286 jiwa atau 2.416 kepala keluarga terdampak bencana.
Di Kota Jayapura selain banjir juga terjadi tanah longsor hingga menyebabkan delapan orang meninggal, seorang di antaranya belum diketahui identitasnya setelah ditemukan Minggu (9/1) di sungai perumahan Organda belakang USTJ.
Jenazah tanpa identitas saat ini masih disimpan di RS Bhayangkara, Jayapura
"Kerusakan yang diakibatkan bencana alam, Kamis (7/1) itu menyebabkan terjadinya kerusakan di sekitar kawasan istora bangkit,"ujarnya di Jayapura, Rabu.
Diakuinya, dari hasil pengecekan di lapangan kerusakan yang terjadi akibat banjir beberapa hari lalu.
"Banjir yang membawa material itu menyebabkan ada kerusakan sejumlah fasilitas yang ada di stadium terbesar di Indonesia bagian timur,"kata Sagrim yang didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Faris Efendi kepada Antara, Rabu di Jayapura.
Dijelaskan, kerusakan yang terjadi di kawasan Istora Papua Bangkit disebabkan meluapnya sungai saat banjir akibat curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan jalanan tertimbun material dan lumpur dari sungai.
Sagrim menyebut, kerusakan lainnya aspal di sejumlah ruas jalan di komplek stadium rusak, pohon tumbang, rumput rusak dan mati, jaringan kabel putus, material MEP pada ruang power house terendam dan rusak, pagar rusak dan hanyut terbawa arus.
"Saat ini pembersihan sudah dilakukan di beberapa area yang tergenang seperti di lokasi rumah pompa dan sedikit area Istora serta menyiagakan alat berat di lokasi hingga dapat langsung digunakan bila terjadi banjir susulan," ungkap Sagrim.
Selain di Kabupaten Jayapura, banjir juga melanda empat distrik di Kota Jayapura hingga menyebabkan sekitar 9.286 jiwa atau 2.416 kepala keluarga terdampak bencana.
Di Kota Jayapura selain banjir juga terjadi tanah longsor hingga menyebabkan delapan orang meninggal, seorang di antaranya belum diketahui identitasnya setelah ditemukan Minggu (9/1) di sungai perumahan Organda belakang USTJ.
Jenazah tanpa identitas saat ini masih disimpan di RS Bhayangkara, Jayapura