Jakarta (ANTARA) - Watford memecat pelatih kepala Cladio Ranieri pada Senin setelah ia memimpin skuad dalam tiga bulan terakhir yang diwarnai rentetan hasil buruk pertandingan sehingga mengirim klub ke zona degradasi Liga Inggris.
Terakhir kali Ranieri memimpin sebagai pelatih yaitu ketika Watford kalah 0-3 dari tim tamu Norwich City.
"Dewan 'The Hornets' mengenal Claudi sebagai orang dengan integritas dan kehormatan yang sangat besar, yang selalu dihormati di sini di Vicarage Road atas upayanya memimpin tim dengan wibawa," demikian pernyataan Watford dikutip Reuters.
"Akan tetapi dewan merasa bahwa, dengan hampir separuh kampanye tersisa di Liga Inggris, perubahan di posisi pelatih kepala sekarang akan memberikan waktu yang cukup untuk penunjuklan baru... untuk meraih tujuan segera yaitu mempertahankan status Liga Inggris."
Watford, yang mendapat promosi pada musim lalu, menghuni peringkat 19 setelah tujuh kali kalah dan satu kali imbang dalam delapan pertandingan terakhir mereka.
Ranieri (70) menukangi tim tersebut sejak Oktober menyusul perpisahan Xisco Munoz dari klub itu setelah tujuh pertandingan dan ketika Watford berada di peringkat 14.
Pemilik klub Gino Pozzo tercatat telah membuat 13 kali perubahan manajerial dalam sembilan tahun mengepalai klub tersebut.
Ranieri sang pelatih Italia dikenal baik di Inggris manakala ia membawa Leicester City merebut titel Liga Premier pada 2016 namun gagal menerapkan kemagisannya di Watford dan meraih hanya tujuh poin bersama klub tersebut.
Satu-satunya yang menjadi sorotan adalah kemenangan 4-1 atas Manchester United pada November yang memicu pemecatan Ole Gunnar Solskjaer.
Watford merupakan tim keempat Ranieri di Liga Inggris, setelah ia bekerja bersama Chelsea, Fulham dan Leicester City.
Terakhir kali Ranieri memimpin sebagai pelatih yaitu ketika Watford kalah 0-3 dari tim tamu Norwich City.
"Dewan 'The Hornets' mengenal Claudi sebagai orang dengan integritas dan kehormatan yang sangat besar, yang selalu dihormati di sini di Vicarage Road atas upayanya memimpin tim dengan wibawa," demikian pernyataan Watford dikutip Reuters.
"Akan tetapi dewan merasa bahwa, dengan hampir separuh kampanye tersisa di Liga Inggris, perubahan di posisi pelatih kepala sekarang akan memberikan waktu yang cukup untuk penunjuklan baru... untuk meraih tujuan segera yaitu mempertahankan status Liga Inggris."
Watford, yang mendapat promosi pada musim lalu, menghuni peringkat 19 setelah tujuh kali kalah dan satu kali imbang dalam delapan pertandingan terakhir mereka.
Ranieri (70) menukangi tim tersebut sejak Oktober menyusul perpisahan Xisco Munoz dari klub itu setelah tujuh pertandingan dan ketika Watford berada di peringkat 14.
Pemilik klub Gino Pozzo tercatat telah membuat 13 kali perubahan manajerial dalam sembilan tahun mengepalai klub tersebut.
Ranieri sang pelatih Italia dikenal baik di Inggris manakala ia membawa Leicester City merebut titel Liga Premier pada 2016 namun gagal menerapkan kemagisannya di Watford dan meraih hanya tujuh poin bersama klub tersebut.
Satu-satunya yang menjadi sorotan adalah kemenangan 4-1 atas Manchester United pada November yang memicu pemecatan Ole Gunnar Solskjaer.
Watford merupakan tim keempat Ranieri di Liga Inggris, setelah ia bekerja bersama Chelsea, Fulham dan Leicester City.