Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura mengharapkan aplikasi Sistem Manajemen Data dan Informasi Penanggulangan Bencana Papua (SIMDIP) dapat menjadi sebuah "trigger" atau pemicu bagi BPBD setempat.

Koordinator Bidang Observasi BBMKG Wilayah V Jayapura Danang Pamuji Dwi Lestari di Jayapura, Selasa, mengatakan sistem penerima informasi tersebut merupakan perkembangan dari sistem yang dibuat pihaknya sebelumnya.

"Jadi informasi yang akan diterima di sistem ini merupakan informasi gempa bumi di seluruh Indonesia dengan magnitudo di atas dua sampai yang terbesar," katanya.

Menurut Danang, namun sistem sebelumnya hanya menyebarkan informasi dengan gempa di atas lima magnitudo, sedangkan yang baru minimal gempa berkekuatan di atas dua SR.

"Sehingga kami berharap informasi ini dapat menjadi sebuah pemicu bagi BPBD untuk menindaklanjuti apakah gempa bumi yang terjadi berpotensi merusak atau penyebab tsunami," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua meluncurkan aplikasi sistem manajemen data dan informasi penanggulangan bencana (SIMDIP) setempat agar masyarakat lebih mudah mengakses peringatan dini kejadian bencana.

Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Papua Doren Wakerkwa mengatakan dengan adanya aplikasi ini masyarakat dapat memantau titik-titik rawan bencana dan lain sebagainya.

"Dalam rangka mitigasi bencana Papua maka kami membangun suatu sistem komunikatif berupa aplikasi ini," katanya.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024