Sorong (ANTARA) - Jenazah Indah Cleo Disc jockey atau Dj terpopuler asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat, salah satu dari 17 korban tewas dalam pembakaran karaoke Doubel0 di kota Sorong pada 25 Januari 2022 akhirnya terindentifikasi.
Jenazah Indah Sukmadani atau DJ Cleo berhasil terindentifikasi bersama dua korban lainnya yakni Fermansyah Syahputra dan Vicram Kenoras diumumkan oleh pihak Kepolisian dalam konferensi pers yang dipimpin Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing di Sorong, Sabtu.
Kapolda mengatakan bahwa penanganan 17 korban pembakaran karaoke Doubel0 tersebut sudah terkonfirmasi dengan pihak keluarga. Dan tiga jenazah telah terindentifikasi.
Kabid Dokes Polda Papua Barat Kombes Pol dr Bambang Pitoyo Nugraha memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa proses DVI sudah tiga dari 17 jenazah korban terindentifikasi.
Ia menjelaskan bahwa tiga korban teridentifikasi adalah jenazah dengan nomor antemortem 005 teridentifikasi atas nama Indah Sukmadani atau yang dikenal DJ Cleo, jenis kelamin perempuan, umur 24 tahun asal Provinsi Sumatera Barat.
Korban teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan medis di kamar jenasah dan properti atau aksesories yang melekat pada korban.
Dia mengatakan bahwa jenazah kedua yang berhasil terindentifikasi adalah jenazah dengan nomor antemortem 010 atas nama Fermansyah Syahputra, jenis kelamin laki-laki, umur 33 tahun asal Palembang. Yang bersangkutan terindentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi, properti dan pemeriksaan medis di kamar jenazah.
"Kemudian yang ketiga jenazah dengan nomor antemortem 007 atas nama Vicram Kenoras, jenis kelamin laki-laki, umur 23 tahun, asal Kota Sorong. Yang bersangkutan teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan medis di kamar mayat dan properti," tambah dia.
Keluarga Indah Cleo akan segera menerbangkan jenazah almarhum dari kota Sorong untuk dimakamkan di tanah kelahirannya Bukit Tinggi, Provinsi Sumatera Barat, setelah diserahkan pihak Kepolisian.
Sukma Wardani adik kandung korban saat ditemui di Kota Sorong, menyampaikan bahwa permintaan almarhum ia harus dimakamkan di samping makam ayah.
"Itu pesan terakhir almarhum bahwa jika terjadi sesuatu dengan dirinya dia harus dimakamkan di samping makam ayah," tambah Sukma.
Jenazah Indah Sukmadani atau DJ Cleo berhasil terindentifikasi bersama dua korban lainnya yakni Fermansyah Syahputra dan Vicram Kenoras diumumkan oleh pihak Kepolisian dalam konferensi pers yang dipimpin Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing di Sorong, Sabtu.
Kapolda mengatakan bahwa penanganan 17 korban pembakaran karaoke Doubel0 tersebut sudah terkonfirmasi dengan pihak keluarga. Dan tiga jenazah telah terindentifikasi.
Kabid Dokes Polda Papua Barat Kombes Pol dr Bambang Pitoyo Nugraha memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa proses DVI sudah tiga dari 17 jenazah korban terindentifikasi.
Ia menjelaskan bahwa tiga korban teridentifikasi adalah jenazah dengan nomor antemortem 005 teridentifikasi atas nama Indah Sukmadani atau yang dikenal DJ Cleo, jenis kelamin perempuan, umur 24 tahun asal Provinsi Sumatera Barat.
Korban teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan medis di kamar jenasah dan properti atau aksesories yang melekat pada korban.
Dia mengatakan bahwa jenazah kedua yang berhasil terindentifikasi adalah jenazah dengan nomor antemortem 010 atas nama Fermansyah Syahputra, jenis kelamin laki-laki, umur 33 tahun asal Palembang. Yang bersangkutan terindentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi, properti dan pemeriksaan medis di kamar jenazah.
"Kemudian yang ketiga jenazah dengan nomor antemortem 007 atas nama Vicram Kenoras, jenis kelamin laki-laki, umur 23 tahun, asal Kota Sorong. Yang bersangkutan teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan medis di kamar mayat dan properti," tambah dia.
Keluarga Indah Cleo akan segera menerbangkan jenazah almarhum dari kota Sorong untuk dimakamkan di tanah kelahirannya Bukit Tinggi, Provinsi Sumatera Barat, setelah diserahkan pihak Kepolisian.
Sukma Wardani adik kandung korban saat ditemui di Kota Sorong, menyampaikan bahwa permintaan almarhum ia harus dimakamkan di samping makam ayah.
"Itu pesan terakhir almarhum bahwa jika terjadi sesuatu dengan dirinya dia harus dimakamkan di samping makam ayah," tambah Sukma.