Timika (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Papua melaporkan terjadi lonjakan drastis kasus COVID-19 di wilayah itu, terutama di area pertambangan PT Freeport Indonesia dalam rentang waktu lima hari terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra yang dihubungi di Timika, Jumat, mengatakan hingga Kamis (3/2) tercatat 68 warga terpapar COVID-19.
"Hari Rabu (2/2) kami menerima laporan bahwa terdapat 20 kasus baru yang dilaporkan oleh Rumah Sakit Tembagapura. Dari 20 kasus baru itu, dua orang merupakan pelaku perjalan dari luar Timika, empat orang kontak eratnya, kemudian 12 orang mengalami gejala ringan kemudian diperiksa ternyata COVID-19," ujar dia.
Hal menggembirakan, katanya, sebagian besar pasien terpapar COVID-19 itu mengalami gejala ringan.
Hanya lima orang yang dilaporkan dirawat oleh Rumah Sakit Tembagapura dan Klinik Kuala Kencana.
Reynold menyebut lonjakan tertinggi kasus COVID-19 di Mimika terjadi di Distrik Tembagapura yang merupakan area kerja perusahaan tambang PT Freeport Indonesia.
Kondisi itu dinilai cukup mengkhawatirkan mengingat selama periode Desember 2021 wilayah Mimika sempat berada dalam kondisi zona aman atau zona hijau dengan posisi "zero" kasus COVID-19.
"Kasus COVID-19 di Mimika sekarang ini meningkat drastis, tapi peningkatan baru terjadi pada lima hari terakhir," kata dia.
Warga diimbau tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan, terutama memakai masker, menjaga jarak, memakai penyanitasi tangan atau rajin mencuci tangan pada air mengalir.
Jika menunjukkan tanda dan gejala tertular virus, katanya, warga diimbau segera melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Penularannya cepat karena deteksinya juga cepat. Penerapan prokes yang ketat diikuti vaksinasi itu bisa mengendalikan penularan COVID-19," kata dia.
Hingga saat ini vaksinasi dosis pertama di Mimika mencapai 72 persen dari total target, sedangkan dosis kedua sekitar 58 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra yang dihubungi di Timika, Jumat, mengatakan hingga Kamis (3/2) tercatat 68 warga terpapar COVID-19.
"Hari Rabu (2/2) kami menerima laporan bahwa terdapat 20 kasus baru yang dilaporkan oleh Rumah Sakit Tembagapura. Dari 20 kasus baru itu, dua orang merupakan pelaku perjalan dari luar Timika, empat orang kontak eratnya, kemudian 12 orang mengalami gejala ringan kemudian diperiksa ternyata COVID-19," ujar dia.
Hal menggembirakan, katanya, sebagian besar pasien terpapar COVID-19 itu mengalami gejala ringan.
Hanya lima orang yang dilaporkan dirawat oleh Rumah Sakit Tembagapura dan Klinik Kuala Kencana.
Reynold menyebut lonjakan tertinggi kasus COVID-19 di Mimika terjadi di Distrik Tembagapura yang merupakan area kerja perusahaan tambang PT Freeport Indonesia.
Kondisi itu dinilai cukup mengkhawatirkan mengingat selama periode Desember 2021 wilayah Mimika sempat berada dalam kondisi zona aman atau zona hijau dengan posisi "zero" kasus COVID-19.
"Kasus COVID-19 di Mimika sekarang ini meningkat drastis, tapi peningkatan baru terjadi pada lima hari terakhir," kata dia.
Warga diimbau tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan, terutama memakai masker, menjaga jarak, memakai penyanitasi tangan atau rajin mencuci tangan pada air mengalir.
Jika menunjukkan tanda dan gejala tertular virus, katanya, warga diimbau segera melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Penularannya cepat karena deteksinya juga cepat. Penerapan prokes yang ketat diikuti vaksinasi itu bisa mengendalikan penularan COVID-19," kata dia.
Hingga saat ini vaksinasi dosis pertama di Mimika mencapai 72 persen dari total target, sedangkan dosis kedua sekitar 58 persen.