Wamena (ANTARA) - Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua Jhon Richard Banua menyatakan angka kasus COVID-19 di daerah itu terus meningkat selama tiga hari terakhir pada pekan kedua Februari 2022, yakni kini menjadi sebanyak 86 kasus sehingga akan memberlakukan pemeriksaan tes usap PCR bagi warga dari luar daerah.
"Lonjakan kasus di Jayawijaya pada Februari 2022 sangat cepat dan tinggi dibandingkan satu pekan terakhir di akhir Januari yang tidak sampai angka belasan," katanya di Kimbim, Senin.
"Angka COVID-19 di Jayawijaya cukup melaju. Sekarang sudah 86 kasus positif," tambahnya.
Ia mengatakan segera dilakukan pertemuan untuk menentukan langkah pencegahan, sebab dugaan awal masuknya COVID-19 karena dibawa oleh warga yang masuk dari luar Kabupaten Jayawijaya.
Karena menduga pasien pengidap COVID-19 tidak terdeteksi ketika mengikuti tes usap antigen saat hendak terbang dari Bandara Sentani ke Bandara Wamena di Jayawijaya, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya akan memberlakukan pemeriksaan tes usap PCR bagi setiap warga yang masuk ke Jayawijaya.
"Kebetulan kami masuk PPKM level 3 jadi kemungkinan kami akan memberlakukan pemeriksaan tes usap PCR untuk menjaga Jayawijaya," katanya.
Ia menjelaskan awal mula pasien COVID-19 meningkat pada Februari karena salah satu warga yang baru datang dari luar Jayawijaya mengidap virus itu, namun tidak menunjukkan gejala.
Setelah yang bersangkutan melakukan kontak dengan beberapa rekan yang fisiknya lemah, baru diketahui bahwa mereka terkena COVID-19.
"Teman-temannya yang mungkin fisiknya tidak kuat akhirnya merasa sakit dan ketika diperiksa, yang bersangkutan positif. Setelah ditelusuri, ternyata yang baru datang dari luar itu positif juga," katanya.
Pada 11 Februari angka COVID-19 tercatat sebanyak 57, lalu pada 12 Februari mengalami kenaikan menjadi 62 orang dan pada 13 Februari berubah menjadi 86 orang, demikian Jhon Richard Banua.
"Lonjakan kasus di Jayawijaya pada Februari 2022 sangat cepat dan tinggi dibandingkan satu pekan terakhir di akhir Januari yang tidak sampai angka belasan," katanya di Kimbim, Senin.
"Angka COVID-19 di Jayawijaya cukup melaju. Sekarang sudah 86 kasus positif," tambahnya.
Ia mengatakan segera dilakukan pertemuan untuk menentukan langkah pencegahan, sebab dugaan awal masuknya COVID-19 karena dibawa oleh warga yang masuk dari luar Kabupaten Jayawijaya.
Karena menduga pasien pengidap COVID-19 tidak terdeteksi ketika mengikuti tes usap antigen saat hendak terbang dari Bandara Sentani ke Bandara Wamena di Jayawijaya, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya akan memberlakukan pemeriksaan tes usap PCR bagi setiap warga yang masuk ke Jayawijaya.
"Kebetulan kami masuk PPKM level 3 jadi kemungkinan kami akan memberlakukan pemeriksaan tes usap PCR untuk menjaga Jayawijaya," katanya.
Ia menjelaskan awal mula pasien COVID-19 meningkat pada Februari karena salah satu warga yang baru datang dari luar Jayawijaya mengidap virus itu, namun tidak menunjukkan gejala.
Setelah yang bersangkutan melakukan kontak dengan beberapa rekan yang fisiknya lemah, baru diketahui bahwa mereka terkena COVID-19.
"Teman-temannya yang mungkin fisiknya tidak kuat akhirnya merasa sakit dan ketika diperiksa, yang bersangkutan positif. Setelah ditelusuri, ternyata yang baru datang dari luar itu positif juga," katanya.
Pada 11 Februari angka COVID-19 tercatat sebanyak 57, lalu pada 12 Februari mengalami kenaikan menjadi 62 orang dan pada 13 Februari berubah menjadi 86 orang, demikian Jhon Richard Banua.