Timika (ANTARA) - PT Freeport Indonesia (PTFI) mengembangkan sejumlah inovasi teknologi pertambangan melalui penerapan teknologi 'smart mining' yakni konsep penerapan kecerdasan buatan, internet untuk segala (IoT), dan mahadata (big data) dalam aktivitas operasi penambangannya.

Executif Vice President Site Operations dan Kepala Teknik Tambang PTFI Carl Tauran saat diskusi webinar dalam rangkara kegiatan Bulan K3 Nasional (BK3N) di lingkungan PTFI di Timika, Kamis, mengatakan penerapan 'smart mining' ini mampu mendukung peningkatan keselamatan kerja seluruh karyawan.

Hal itu juga sejalan dengan tema Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (BK3N) tahun 2022 yaitu Tantangan Pelaksanaan dan Peningkatan Budaya Keselamatan Pertambangan (K3 dan Keselamatan Operasi) di Era Digitalisasi.

"Smart mining" dalam kegiatan operasi PTFI diterapkan untuk mendukung terciptanya keselamatan kerja yang lebih baik dan memperkuat safety culture sebagai salah satu nilai utama perusahaan.

PTFI akan terus menjadi salah satu pemimpin inovasi pertambangan di dalam negeri, tidak hanya untuk menomorsatukan serta mewujudkan keselamatan kerja karyawan, namun juga untuk meningkatkan produktivitas perusahaan," jelas Carl.

Selama ini, katanya, PTFI secara konsisten menerapkan berbagai metode, sistem, dan kebijakan untuk mendukung terciptanya keselamatan kerja di seluruh area operasi perusahaan, termasuk penggunaan konsep 'smart mining'.

Beberapa contoh penerapan 'smart mining' yang diterapkan PTFI yaitu penggunaan teknologi 5G untuk mendukung operasi penambangannya.

Saat ini PTFI tengah fokus mengembangkan tambang bawah tanah di Grasberg, Mimika, Papua.

Pengembangan teknologi 'smart mining' yang tengah berjalan akan mendukung PTFI mencapai produksi optimal dari tambang bawah tanah. Lokomotif listrik yang beroperasi di area tambang bawah tanah PTFI, dikendalikan menggunakan tombol jarak jauh sebagai salah satu inovasi teknologi yang diterapkan di lingkungan kerja PTFI. (ANTARA/HO-Corcom PTFI)
Dalam kesempatan itu, Direktur Penerimaan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Muhammad Wafid menyampaikan apresiasi dan menyambut baik inovasi PTFI dalam pemanfaatan teknologi 'smart miining' guna mendukung aspek K3 dalam operasi tambang perusahaan.

"Pemerintah Indonesia mengapresiasi komitmen PTFI dalam menjunjung K3 melalui inovasi teknologi seperti rencana implementasi smart mining. PTFI telah menjadi pionir dan contoh baik untuk digitalisasi pertambangan dengan konsep yang lengkap dan inovasi teknologi yang terus dikembangkan," ujar Muhammad Wafid.

Pemerintah, katanya, berharap kemajuan ini turut dilengkapi dengan semangat kolaborasi antarpemangku kepentingan sehingga PTFI dan pelaku pertambangan lainnya dapat terus menjalankan budaya keselamatan tambang yang berkelanjutan.

Bulan K3 Nasional (BK3N) menjadi momentum untuk mengingatkan karyawan dan seluruh pemangku kepentingan di lingkungan perusahaan akan pentingnya aspek K3.

Selama satu bulan, beragam kegiatan seperti webinar, sosialisasi dan edukasi keselamatan pertambangan, kompetisi, dan lain-lain diselenggarakan sebagai rangkaian peringatan BK3N 2020 di PTFI.

Kegiatan kampanye keselamatan juga dilakukan dengan cara inspeksi para pengemudi di jalan untuk melakukan pengetesan rem, pemeriksaan kelengkapan kendaraan, tes pengetahuan terkait aturan mengangkut material barang dalam kendaraan, hingga penerapan protokol kesehatan, termasuk juga pengelolaan limbah B3 dan pengelolaan sampah makanan di area kerja.
Direktur dan EVP Community Affairs PTFI Claus Wamafma pada acara penutupan BK3N di area PTFI mendorong karyawan untuk ikut menerapkan budaya K3 guna mendukung upaya perlindungan tenaga kerja.

"Semua program yang dilaksanakan oleh Panitia BK3N 2022 PTFI pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh pekerja, mendorong budaya keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap proses bisnis, dan pada giliran akhir dapat menciptakan iklim dan proses kerja yang selamat, produktif dan efisien," ujar Claus.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024