Jayapura (ANTARA) - Persipura Jayapura tidak terlalu manis dalam menjalani musim 2021-2022. Mereka kini bertengger di posisi 16 klasemen sementara Liga I Indonesia dengan 22 poin hasil dari 26 pertandingan. Mutiara Hitam julukan Persipura, terancam bermain di Liga 2 kalau tak segera melakukan perubahan sebelum kompetisi berakhir.
Tentu saja menjadi catatan hitam yang pastinya tidak bisa diterima publik Papua, atau bahkan semua penggemar sepak bola Tanah Air jika Persipura benar-benar harus terdegradasi di akhir kompetisi nanti.
Sebab, Persipura tercatat menjadi tim tersukses di Indonesia dengan empat kali keluar sebagai juara Liga pada medio 2005, 2008/2009, 2010/2011 dan 2013. Catatan itu belum termasuk ketika mereka menjuarai Indonesia Soccer Championship (ISC) A, kejuaraan pengganti kompetisi resmi pada 2016.
Ferinando Pahabol dan kolega hanya memiliki tujuh pertandingan sisa sebelum menutup kompetisi. Dan semua laga tersebut berisikan lawan-lawan yang kuat, ada Borneo FC, PSM Makassar, Bhayangkara FC, PSS Sleman, PSIS Semarang, Persikabo 1973 dan Persita Tangerang.
Kabar baiknya, Persipura masih mempunyai sedikit keuntungan, karena Barito Putera yang menjadi pesaing berat Persipura bakal menghadapi lawan yang juga terbilang berat. Tim berjuluk Laskar Antasari itu masih harus melawan Persiraja Banda Aceh, Arema FC, Madura United, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Persita Tangerang dan Persib Bandung.
Hal yang sama juga dialami Persela Lamongan di tujuh pertandingan tersisa. Lawan yang akan dihadapi Persela juga tak mudah. Ada Persib Bandung, Bali United, Borneo FC, Persikabo 1973, PSM Makassar, Bhayangkara FC, PSS Sleman dan PSIS Semarang.
Laga melawan Borneo FC pada Senin, 28 Februari 2022 nanti merupakan awal ujian berat bagi Persipura. Mau tak mau tim kebanggaan masyarakat Papua tersebut harus berusaha mati-matian meraih kemenangan karena akan sangat berdampak pada hasil Persipura selanjutnya.
Peluang Bertahan
Persipura Jayapura masih berpeluang besar untuk bertahan di liga I musim depan andai kata, mereka mampu menyapu bersih tujuh laga tersisa dengan kemenangan, sementara Barito Putera selalu meraih hasil minor di setiap pertandingan yang dilakoni.
Saat ini, tim besutan Angel Alfredo Vera itu tertinggal empat poin dari Barito Putera yang berada di urutan 15 dan dua poin dari Persela Lamongan di posisi 17 klasemen sementara. Persipura masih bisa mengejar poin dari Barito setidaknya hingga menyisakan lima pertandingan lagi.
Dengan demikian, secara matematis Persipura finish di urutan ke-15 pada klasemen akhir kompetisi. Namun, sekali lagi harapan Persipura untuk tetap bertahan di Liga I tentunya tergantung dari hasil pertandingan Barito Putera.
Angel Alfredo Vera menyebut Persipura Jayapura hanya butuh kemenangan, karena hanya dengan cara itu bisa selamatkan Persipura dari jurang degradasi. “Kalau kita mau selamat dari degradasi kita harus menang di setiap pertandingan, hanya itu cara yang harus kita lakukan jika ingin selamat,” katanya.
Juru taktik asal Argentina itu juga pernah mengatakan, jika dirinya optimistis Persipura bisa keluar dari zona degradasi meski, di sisa laga terbilang berat bagi anak asuhnya. Bahkan, pelatih yang berhasil membawa Persebaya Surabaya promosi ke Liga I ini meyakini timnya bisa meraih tiga poin di pertandingan selanjutnya.
“Seluruh pertandingan bagi kami sangat penting. Kita harus tetap fokus menatap laga-laga berikut. Saya selalu minta kepada pemain begitu,” tambah Vera.
Wajib Menang
Tujuh pertandingan terakhir di Liga I musim ini ibarat partai final bagi Persipura, sehingga tak ada kata menyerah bagi skuat Mutiara Hitam. Kemenangan menjadi target mutlak demi menjaga asa berada zona liga I musim depan.
Hal ini yang menjadi ketegasan dari Ketua Umum (Ketum) Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano. Ia meminta agar manajer dan pelatih harus bekerja keras di setiap laga guna memerikan hasil positif.
"Persipura tidak boleh terdegradasi untuk itu saya menekankan manajer dan pelatih harus sungguh-sungguh, kita harus menang tidak boleh Persipura terdegradasi. Karena ini harkat dan martabat orang Papua," katanya.
"Target saya tujuh pertandingan sisa ini kita harus menang intinya kita tidak boleh terdegradasi itu saja," tambah BTM sapaan akrabnya.
BTM, menyarankan pelatih Alfredo Vera dapat menyiapkan kerangka tim yang utuh untuk melakoni sisa pertandingan. Dirinya menaruh harapan besar di tangan pelatih mengangkat Persipura dari jurang degradasi.
"Kita harus menang di semua laga tidak boleh kalah. Karena sekarang semua orang Papua sedih melihat jenderal lapangan dengan empat bintang ada di situasi seperti ini, mereka semua berdoa untuk Persipura tidak boleh terdegradasi,” ujarnya.
Terancam Sanksi
Di tengah perjuangan Persipura keluar dari zona degradasi, mereka justru dihadapkan dengan permasalahan serius lantaran tidak penuhi kewajiban bertanding. Atas kejadian itu Persipura terancam sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Sanksi yang sangat berpotensi dijatuhi Komdis PSSI ialah pengurangan sembilan poin hingga denda Rp1 miliar. Sanksi itu tercantum pada pasal 58 Kode Disiplin PSSI. Persipura Jayapura diancam dengan pasal yang mengatur tentang "tim yang tidak hadir di tempat pertandingan dan menolak untuk bertanding."
Apabila pertandingan tidak dapat dilaksanakan karena tim yang bersangkutan tidak hadir di tempat pertandingan meskipun sudah dijadwalkan dan diberitahukan sebelumnya secara patut tanpa alasan yang sah, dianggap menolak untuk bertanding dan tim atau klub yang bertanggung jawab dikenakan sanksi dinyatakan kalah 0-3 dengan pengurangan poin (forfeit) dan denda sekurang-kurangnya sebesar Rp150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) pada bunyi ayat satu pasal 58.
"Dalam hal pelanggaran dilakukan oleh klub partisipan Liga 1 atau Liga 2, maka klub bersangkutan dikenakan sanksi dinyatakan kalah (forfeit) dengan pengurangan 9 (sembilan) poin dan denda sekurang-kurangnya sebesar Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah) pada ayat dua pasal 58.
Apakah kita akan melihat Persipura Jayapura di Liga I musim depan ?
Tentu saja menjadi catatan hitam yang pastinya tidak bisa diterima publik Papua, atau bahkan semua penggemar sepak bola Tanah Air jika Persipura benar-benar harus terdegradasi di akhir kompetisi nanti.
Sebab, Persipura tercatat menjadi tim tersukses di Indonesia dengan empat kali keluar sebagai juara Liga pada medio 2005, 2008/2009, 2010/2011 dan 2013. Catatan itu belum termasuk ketika mereka menjuarai Indonesia Soccer Championship (ISC) A, kejuaraan pengganti kompetisi resmi pada 2016.
Ferinando Pahabol dan kolega hanya memiliki tujuh pertandingan sisa sebelum menutup kompetisi. Dan semua laga tersebut berisikan lawan-lawan yang kuat, ada Borneo FC, PSM Makassar, Bhayangkara FC, PSS Sleman, PSIS Semarang, Persikabo 1973 dan Persita Tangerang.
Kabar baiknya, Persipura masih mempunyai sedikit keuntungan, karena Barito Putera yang menjadi pesaing berat Persipura bakal menghadapi lawan yang juga terbilang berat. Tim berjuluk Laskar Antasari itu masih harus melawan Persiraja Banda Aceh, Arema FC, Madura United, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Persita Tangerang dan Persib Bandung.
Hal yang sama juga dialami Persela Lamongan di tujuh pertandingan tersisa. Lawan yang akan dihadapi Persela juga tak mudah. Ada Persib Bandung, Bali United, Borneo FC, Persikabo 1973, PSM Makassar, Bhayangkara FC, PSS Sleman dan PSIS Semarang.
Laga melawan Borneo FC pada Senin, 28 Februari 2022 nanti merupakan awal ujian berat bagi Persipura. Mau tak mau tim kebanggaan masyarakat Papua tersebut harus berusaha mati-matian meraih kemenangan karena akan sangat berdampak pada hasil Persipura selanjutnya.
Peluang Bertahan
Persipura Jayapura masih berpeluang besar untuk bertahan di liga I musim depan andai kata, mereka mampu menyapu bersih tujuh laga tersisa dengan kemenangan, sementara Barito Putera selalu meraih hasil minor di setiap pertandingan yang dilakoni.
Saat ini, tim besutan Angel Alfredo Vera itu tertinggal empat poin dari Barito Putera yang berada di urutan 15 dan dua poin dari Persela Lamongan di posisi 17 klasemen sementara. Persipura masih bisa mengejar poin dari Barito setidaknya hingga menyisakan lima pertandingan lagi.
Dengan demikian, secara matematis Persipura finish di urutan ke-15 pada klasemen akhir kompetisi. Namun, sekali lagi harapan Persipura untuk tetap bertahan di Liga I tentunya tergantung dari hasil pertandingan Barito Putera.
Angel Alfredo Vera menyebut Persipura Jayapura hanya butuh kemenangan, karena hanya dengan cara itu bisa selamatkan Persipura dari jurang degradasi. “Kalau kita mau selamat dari degradasi kita harus menang di setiap pertandingan, hanya itu cara yang harus kita lakukan jika ingin selamat,” katanya.
Juru taktik asal Argentina itu juga pernah mengatakan, jika dirinya optimistis Persipura bisa keluar dari zona degradasi meski, di sisa laga terbilang berat bagi anak asuhnya. Bahkan, pelatih yang berhasil membawa Persebaya Surabaya promosi ke Liga I ini meyakini timnya bisa meraih tiga poin di pertandingan selanjutnya.
“Seluruh pertandingan bagi kami sangat penting. Kita harus tetap fokus menatap laga-laga berikut. Saya selalu minta kepada pemain begitu,” tambah Vera.
Wajib Menang
Tujuh pertandingan terakhir di Liga I musim ini ibarat partai final bagi Persipura, sehingga tak ada kata menyerah bagi skuat Mutiara Hitam. Kemenangan menjadi target mutlak demi menjaga asa berada zona liga I musim depan.
Hal ini yang menjadi ketegasan dari Ketua Umum (Ketum) Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano. Ia meminta agar manajer dan pelatih harus bekerja keras di setiap laga guna memerikan hasil positif.
"Persipura tidak boleh terdegradasi untuk itu saya menekankan manajer dan pelatih harus sungguh-sungguh, kita harus menang tidak boleh Persipura terdegradasi. Karena ini harkat dan martabat orang Papua," katanya.
"Target saya tujuh pertandingan sisa ini kita harus menang intinya kita tidak boleh terdegradasi itu saja," tambah BTM sapaan akrabnya.
BTM, menyarankan pelatih Alfredo Vera dapat menyiapkan kerangka tim yang utuh untuk melakoni sisa pertandingan. Dirinya menaruh harapan besar di tangan pelatih mengangkat Persipura dari jurang degradasi.
"Kita harus menang di semua laga tidak boleh kalah. Karena sekarang semua orang Papua sedih melihat jenderal lapangan dengan empat bintang ada di situasi seperti ini, mereka semua berdoa untuk Persipura tidak boleh terdegradasi,” ujarnya.
Terancam Sanksi
Di tengah perjuangan Persipura keluar dari zona degradasi, mereka justru dihadapkan dengan permasalahan serius lantaran tidak penuhi kewajiban bertanding. Atas kejadian itu Persipura terancam sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Sanksi yang sangat berpotensi dijatuhi Komdis PSSI ialah pengurangan sembilan poin hingga denda Rp1 miliar. Sanksi itu tercantum pada pasal 58 Kode Disiplin PSSI. Persipura Jayapura diancam dengan pasal yang mengatur tentang "tim yang tidak hadir di tempat pertandingan dan menolak untuk bertanding."
Apabila pertandingan tidak dapat dilaksanakan karena tim yang bersangkutan tidak hadir di tempat pertandingan meskipun sudah dijadwalkan dan diberitahukan sebelumnya secara patut tanpa alasan yang sah, dianggap menolak untuk bertanding dan tim atau klub yang bertanggung jawab dikenakan sanksi dinyatakan kalah 0-3 dengan pengurangan poin (forfeit) dan denda sekurang-kurangnya sebesar Rp150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) pada bunyi ayat satu pasal 58.
"Dalam hal pelanggaran dilakukan oleh klub partisipan Liga 1 atau Liga 2, maka klub bersangkutan dikenakan sanksi dinyatakan kalah (forfeit) dengan pengurangan 9 (sembilan) poin dan denda sekurang-kurangnya sebesar Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah) pada ayat dua pasal 58.
Apakah kita akan melihat Persipura Jayapura di Liga I musim depan ?