Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika di Provinsi Papua berencana membangun rumah sakit tipe D di Kampung Waa-Banti, Distrik Tembagapura, guna menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai bagi warga di daerah itu.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Rabu, mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir warga yang bermukim di Kampung Banti 1, Banti 2, Opitawak, dan Kimbeli mengakses pelayanan kesehatan di pos pelayanan kesehatan di Kampung Banti 1.
"Sudah dua tahun kami operasikan pos pelayanan di Banti. Tenaga kesehatan di sana cukup lengkap, ada dokter, perawat, bidan, analis, bahkan tenaga kesehatan keliling," kata Reynold mengenai pos pelayanan kesehatan yang dibuka di satu rumah milik warga di Kampung Banti 1.
Sebelumnya, di perkampungan itu ada rumah sakit tipe D yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia dan dikelola oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), yang kini telah berubah nama menjadi YPMAK.
Namun bangunan rumah sakit berlantai dua yang berada di samping gedung SDN dan SMPN Banti itu pada Maret 2018 dibakar hingga rata dengan tanah oleh kelompok kriminal bersenjata yang hendak menduduki perkampungan yang berdekatan dengan Kota Tembagapura, pusat pertambangan PT Freeport Indonesia.
Reynold menjelaskan pula bahwa Dinas Kesehatan berencana memindahkan kantor puskesmas dari Kampung Omponi ke dekat Lapangan Terbang Ainggonggin untuk melayani warga yang bermukim di lembah Aroanop.
"Kami akan menyewa rumah masyarakat yang ada di sekitar Lapangan Terbang Ainggonggin untuk menjadi kantor puskesmas sementara waktu, karena masyarakat yang tinggal di sekitar lapangan terbang itu cukup banyak. Demikian pun masyarakat yang tinggal di Kampung Anggigi 1 dan 2, bisa langsung mendapatkan pelayanan kesehatan di situ," katanya.
Ia mengatakan bahwa untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga Kampung Omponi, Baluni, dan Jagamin yang berada di tempat yang jauh dari pusat kota dan medannya susah dilalui, petugas kesehatan akan menumpang helikopter kemudian berjalan kaki dari Ainggonggin.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Rabu, mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir warga yang bermukim di Kampung Banti 1, Banti 2, Opitawak, dan Kimbeli mengakses pelayanan kesehatan di pos pelayanan kesehatan di Kampung Banti 1.
"Sudah dua tahun kami operasikan pos pelayanan di Banti. Tenaga kesehatan di sana cukup lengkap, ada dokter, perawat, bidan, analis, bahkan tenaga kesehatan keliling," kata Reynold mengenai pos pelayanan kesehatan yang dibuka di satu rumah milik warga di Kampung Banti 1.
Sebelumnya, di perkampungan itu ada rumah sakit tipe D yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia dan dikelola oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), yang kini telah berubah nama menjadi YPMAK.
Namun bangunan rumah sakit berlantai dua yang berada di samping gedung SDN dan SMPN Banti itu pada Maret 2018 dibakar hingga rata dengan tanah oleh kelompok kriminal bersenjata yang hendak menduduki perkampungan yang berdekatan dengan Kota Tembagapura, pusat pertambangan PT Freeport Indonesia.
Reynold menjelaskan pula bahwa Dinas Kesehatan berencana memindahkan kantor puskesmas dari Kampung Omponi ke dekat Lapangan Terbang Ainggonggin untuk melayani warga yang bermukim di lembah Aroanop.
"Kami akan menyewa rumah masyarakat yang ada di sekitar Lapangan Terbang Ainggonggin untuk menjadi kantor puskesmas sementara waktu, karena masyarakat yang tinggal di sekitar lapangan terbang itu cukup banyak. Demikian pun masyarakat yang tinggal di Kampung Anggigi 1 dan 2, bisa langsung mendapatkan pelayanan kesehatan di situ," katanya.
Ia mengatakan bahwa untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga Kampung Omponi, Baluni, dan Jagamin yang berada di tempat yang jauh dari pusat kota dan medannya susah dilalui, petugas kesehatan akan menumpang helikopter kemudian berjalan kaki dari Ainggonggin.