Jayapura (ANTARA) - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengharapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua membantu mensosialisasikan program beasiswa bagi putra putri Bumi Cenderawasih pada 2022.

Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Dwi Larso dalam siaran pers di Jayapura, Kamis, mengatakan program beasiswa putra-putri Papua ini baru diselenggarakan pada tahun ini, di mana dalam program tersebut, pendaftar beasiswa tidak dikenakan syarat IPK dan syarat bahasa seperti TOEFL. 

"Program ini memberikan relaksasi bagi para pendaftar, untuk waktu pendaftaran sendiri sudah dibuka pada Februari dan nanti dibuka kembali pada Juli," katanya.

Menurut Dwi, terkait kuota, hal tersebut bergantung pada anggaran, pasalnya, anggaran LPDP bergerak setiap waktu namun pihaknya tetap mengharapkan dapat menerima sebanyak-banyaknya putra putri Papua di program ini.

"Pada 2021 lalu, penerima beasiswa S2 dan S3 dari Papua berjumlah sebanyak 356 orang baik itu di dalam maupun luar negeri, semoga tahun ini meningkat jumlah penerima beasiswa dari Papua," ujarnya.

Dia menjelaskan beasiswa LPDP dalam program putra-putri Papua 2022 ini mengcover biaya pendidikan dan biaya hidup penerima beasiswa. 

"Dengan rincian, untuk magister dengan durasi pendanaan paling lama 24 bulan dan doktor dengan durasi studi paling lama 48 bulan," katanya lagi.  

Dia menambahkan sewaktu mengirim penerima beasiswa sudah dicadangkan dananya sampai selesai untuk S2 selama dua tahun dan S3 selama empat tahun, harapannya dapat selesai di tahun ini, jika tidak selesai boleh minta perpanjangan tapi dengan dana mandiri.

Pewarta : Rilis
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024