Timika (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua melaporkan sepanjang 2021 terdapat 298 warga daerah itu terinfeksi HIV/AIDS, dengan rincian kasus HIV sebanyak 95 orang dan AIDS sebanyak 203 orang.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Mimika Obet Tekege di Timika, Jumat, mengatakan dibanding periode tahun-tahun sebelumnya, temuan kasus baru HIV/AIDS di Mimika pada 2021 mengalami penurunan.
Pada tahun-tahun sebelumnya, rata-rata temuan kasus baru HIV/AIDS di Mimika di atas 300 hingga 400-an kasus.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya jumlah orang yang melakukan testing jauh lebih banyak, karena mereka banyak mendapatkan informasi tentang upaya pengendalian kasus HIV-AIDS. Sementara pada 2021, seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19, konsentrasi kami lebih banyak dalam hal menangani upaya pencegahan dan pengendalian kasus COVID-19," ujarnya.
Selama 2021, jumlah warga Mimika yang melakukan pemeriksaan HIV/AIDS pada 14 layanan VCT (Voluntary Consuting and Testing) sebanyak 24.090 orang. Sementara dari 2005 hingga 2021, jumlah warga yang telah melakukan konsultasi dan layanan konsultasi testing HIV/AIDS di Mimika sebanyak 338.316 orang.
Obet menyebut kelompok terbesar yang terinfeksi HIV/AIDS di Mimika adalah kalangan usia produktif, yaitu usia 25-29 tahun dengan jumlah kasus HIV 20 orang dan AIDS 44 orang, disusul usia 30-34 tahun dengan jumlah kasus HIV sebanyak 23 orang dan AIDS 39 orang atau sebanyak 62 orang.
Jumlah pasien baru yang mulai mengonsumsi obat Anti-Retro Viral (ARV) di Mimika pada 2021 sebanyak 262 orang, terdiri atas pengidap HIV sebanyak 93 orang dan AIDS sebanyak 169 orang.
Sedangkan total penemuan kasus HIV/AIDS di Mimika sejak 1996 hingga 2021, sebanyak 6.662 orang, dengan rincian pengidap HIV sebanyak 3.336 orang dan AIDS sebanyak 3.326 orang.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Mimika Obet Tekege di Timika, Jumat, mengatakan dibanding periode tahun-tahun sebelumnya, temuan kasus baru HIV/AIDS di Mimika pada 2021 mengalami penurunan.
Pada tahun-tahun sebelumnya, rata-rata temuan kasus baru HIV/AIDS di Mimika di atas 300 hingga 400-an kasus.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya jumlah orang yang melakukan testing jauh lebih banyak, karena mereka banyak mendapatkan informasi tentang upaya pengendalian kasus HIV-AIDS. Sementara pada 2021, seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19, konsentrasi kami lebih banyak dalam hal menangani upaya pencegahan dan pengendalian kasus COVID-19," ujarnya.
Selama 2021, jumlah warga Mimika yang melakukan pemeriksaan HIV/AIDS pada 14 layanan VCT (Voluntary Consuting and Testing) sebanyak 24.090 orang. Sementara dari 2005 hingga 2021, jumlah warga yang telah melakukan konsultasi dan layanan konsultasi testing HIV/AIDS di Mimika sebanyak 338.316 orang.
Obet menyebut kelompok terbesar yang terinfeksi HIV/AIDS di Mimika adalah kalangan usia produktif, yaitu usia 25-29 tahun dengan jumlah kasus HIV 20 orang dan AIDS 44 orang, disusul usia 30-34 tahun dengan jumlah kasus HIV sebanyak 23 orang dan AIDS 39 orang atau sebanyak 62 orang.
Jumlah pasien baru yang mulai mengonsumsi obat Anti-Retro Viral (ARV) di Mimika pada 2021 sebanyak 262 orang, terdiri atas pengidap HIV sebanyak 93 orang dan AIDS sebanyak 169 orang.
Sedangkan total penemuan kasus HIV/AIDS di Mimika sejak 1996 hingga 2021, sebanyak 6.662 orang, dengan rincian pengidap HIV sebanyak 3.336 orang dan AIDS sebanyak 3.326 orang.