Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut kepercayaan masyarakat adalah modal besar lembaganya untuk bekerja dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Kami tentu bersyukur dengan pencapaian ini dan sekali lagi akan terus memperbaiki diri. Kepercayaan masyarakat adalah modal besar kami untuk bekerja," kata Firli melalui keterangannya di Jakarta, Selasa.
Firli menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia tentang tingkat kepercayaan publik terhadap KPK.
"Kami berterima kasih karena menjadi masukan yang baik untuk menjadi evaluasi," ujarnya.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepercayaan (sangat percaya dan cukup percaya) terhadap KPK sebesar 74 persen. Adapun sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali sebanyak 24 persen dan tidak menjawab 2 persen.
Institusi negara yang mendapat kepercayaan publik tertinggi adalah TNI dengan 93 persen, lalu Presiden 85 persen, Mahkamah Agung (MA) 79 persen, Mahkamah Konstitusi (MK) 78 persen, dan Polri 76 persen.
Selain itu, kata Firli, KPK juga mensyukuri ada kenaikan dari sisi indeks kepercayaan (cukup dan sangat percaya). Pada bulan November 2021 mencapai 71,1 persen, kemudian pada bulan Desember 2021 sebesar 71,7 persen, dan survei terakhir pada bulan Februari 2022 mencapai 73,8 persen.
"Sejak November 2021, indeks kepercayaan kepada KPK terus mengalami penaikan hingga saat pelaksanaan survei," ujar Firli.
Ia memaklumi ada pasang surut dalam tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja setiap lembaga sehingga dinamika yang tercermin dalam hasil survei akan selalu menjadi bahan evaluasi kinerja KPK.
"Hasil survei juga dipengaruhi ekspos media yang dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam hal ini, kami juga mengharap dukungan para jurnalis dan media agar dapat mengungkap/memberitakan kinerja KPK secara utuh dan berimbang," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan fokus KPK saat ini selain penindakan juga meningkatkan fungsi pencegahan dan pendidikan serta terlibat dalam forum G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG) pada tahun 2022.
"Saat ini, selain mengungkap kasus-kasus besar di tingkat nasional maupun di daerah, KPK sedang secara serius meningkatkan kinerja asset recovery, fungsi pencegahan dan pendidikan serta keterlibatan dalam G20 ACWG yang memengaruhi citra penanganan korupsi kita di mata dunia," ucap Firli.
"Kami tentu bersyukur dengan pencapaian ini dan sekali lagi akan terus memperbaiki diri. Kepercayaan masyarakat adalah modal besar kami untuk bekerja," kata Firli melalui keterangannya di Jakarta, Selasa.
Firli menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia tentang tingkat kepercayaan publik terhadap KPK.
"Kami berterima kasih karena menjadi masukan yang baik untuk menjadi evaluasi," ujarnya.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepercayaan (sangat percaya dan cukup percaya) terhadap KPK sebesar 74 persen. Adapun sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali sebanyak 24 persen dan tidak menjawab 2 persen.
Institusi negara yang mendapat kepercayaan publik tertinggi adalah TNI dengan 93 persen, lalu Presiden 85 persen, Mahkamah Agung (MA) 79 persen, Mahkamah Konstitusi (MK) 78 persen, dan Polri 76 persen.
Selain itu, kata Firli, KPK juga mensyukuri ada kenaikan dari sisi indeks kepercayaan (cukup dan sangat percaya). Pada bulan November 2021 mencapai 71,1 persen, kemudian pada bulan Desember 2021 sebesar 71,7 persen, dan survei terakhir pada bulan Februari 2022 mencapai 73,8 persen.
"Sejak November 2021, indeks kepercayaan kepada KPK terus mengalami penaikan hingga saat pelaksanaan survei," ujar Firli.
Ia memaklumi ada pasang surut dalam tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja setiap lembaga sehingga dinamika yang tercermin dalam hasil survei akan selalu menjadi bahan evaluasi kinerja KPK.
"Hasil survei juga dipengaruhi ekspos media yang dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam hal ini, kami juga mengharap dukungan para jurnalis dan media agar dapat mengungkap/memberitakan kinerja KPK secara utuh dan berimbang," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan fokus KPK saat ini selain penindakan juga meningkatkan fungsi pencegahan dan pendidikan serta terlibat dalam forum G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG) pada tahun 2022.
"Saat ini, selain mengungkap kasus-kasus besar di tingkat nasional maupun di daerah, KPK sedang secara serius meningkatkan kinerja asset recovery, fungsi pencegahan dan pendidikan serta keterlibatan dalam G20 ACWG yang memengaruhi citra penanganan korupsi kita di mata dunia," ucap Firli.