Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Jayapura, Papua, menyampaikan selama April ada penurunan temuan pangan kadaluarsa sekitar 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya 45 persen.
Kepala Balai Besar POM di Jayapura Mojaza Sirait kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan hal ini dikarenakan perekonomian saat ini sudah mulai merangkak naik.
"Jadi sisi persentase turunnya pangan kadaluarsa hal ini dikarenakan jumlah nilai ekonomi sudah mulai membaik tahun ini," katanya.
Menurut Mojaza, tahun lalu akibat pandemi COVID-19 banyak kios, toko dan jenis kelontongan lainnya yang telah berbelanja kebutuhan kios namun yang beli sedikit jadi banyak barang kadaluarsa.
"Selain itu ia menilai ini juga karena kesadaran para pelaku usaha yang kami bina untuk memperhatikan barang mereka," ujarnya.
Dia menjelaskan selain temuan pangan kadaluarsa, 541 sampel takjil yang dilakukan pemeriksaan 100 persen bahan yang digunakan semua aman.
"Takjil kami sudah lakukan pengawasan 100 persen semua yang diperiksa bebas dari bahan yang dilarang," katanya lagi.
Dia menambahkan lalu untuk parsel tidak ada temuan mengenai barang kadaluarsa maupun yang tidak berlabel halal.
"Parsel ini untuk umat muslim jadi harus ada label halalnya," ujarnya lagi.