Jayapura (ANTARA) - Jenazah Nober Palintin, korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB), Jumat (13/5), dievakuasi ke Timika dan selanjutnya dibawa ke Makassar untuk dimakamkan di kampung halamannya di Toraja.
Kapolres Puncak AKBP Nyoman Punia kepada Antara, Jumat, mengakui bahwa jenazah Nober yang berprofesi sebagai sopir truk itu sudah dievakuasi dari Ilaga.
Jenazah korban penembakan ditemukan sekitar 2 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).
Nober Palintin, 31 tahun, diduga hanyut setelah ditembak saat melarikan diri ke arah sungai hingga ditemukan masyarakat di Kali Wilipur, Kampung Kimak, Distrik Ilaga.
Korban ditemukan masyarakat yang membantu melakukan pencarian korban, jelas Nyoman Punia.
Ia mengaku dari keterangan saksi saat terdengar bunyi tembakan, korban lari ke arah sungai, sedangkan tiga rekannya yang membantu mengambil pasir berlari ke arah berbeda.
Di TKP memang tidak ditemukan jejak darah sehingga diduga korban ditembak saat lari ke kali atau sungai kecil.
Terkait dengan pelaku, ia mengaku belum dapat memastikan dari kelompok mana karena di wilayah Polres Puncak ada beberapa KKB.
"Dari keterangan saksi saat insiden ada dua orang yang membawa senjata" demikian AKBP Nyoman Punia.
Kapolres Puncak AKBP Nyoman Punia kepada Antara, Jumat, mengakui bahwa jenazah Nober yang berprofesi sebagai sopir truk itu sudah dievakuasi dari Ilaga.
Jenazah korban penembakan ditemukan sekitar 2 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).
Nober Palintin, 31 tahun, diduga hanyut setelah ditembak saat melarikan diri ke arah sungai hingga ditemukan masyarakat di Kali Wilipur, Kampung Kimak, Distrik Ilaga.
Korban ditemukan masyarakat yang membantu melakukan pencarian korban, jelas Nyoman Punia.
Ia mengaku dari keterangan saksi saat terdengar bunyi tembakan, korban lari ke arah sungai, sedangkan tiga rekannya yang membantu mengambil pasir berlari ke arah berbeda.
Di TKP memang tidak ditemukan jejak darah sehingga diduga korban ditembak saat lari ke kali atau sungai kecil.
Terkait dengan pelaku, ia mengaku belum dapat memastikan dari kelompok mana karena di wilayah Polres Puncak ada beberapa KKB.
"Dari keterangan saksi saat insiden ada dua orang yang membawa senjata" demikian AKBP Nyoman Punia.