Wamena, Papua (ANTARA) - Pemerintah tiga kabupaten di pegunungan tengah Papua yaitu Lanny Jaya, Nduga dan Yahukimo bekerjasama dengan manajemen RSUD Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Papua, untuk melayani masyarakat yang hendak berobat.
Direktur RSUD Wamena dokter Felly Sahureka saat di Wamena, Jumat, mengatakan, kerjasama itu sangat positif dalam mendukung mereka untuk melayani warga sebab tidak dipungkiri bahwa selama ini RSUD itu melayani warga dari sekitar delapan kabupaten di Lapago.
"Kami menginginkan komitmen dari pemerintah se-Lapago yang mendukung pelayanan RSUD Wamena yang menjadi pusat regional di Wilayah Lapago," katanya.
Felly Sahureka mengatakan kerjasama pertama dilakukan dengan pemerintah Lanny Jaya beberapa tahun lalu, kemudian pada Tahun 2022 dilakukan lagi dengan Pemerintah Nduga dan pada Juli ini dilakukan dengan Pemerintah Yahukimo.
Ia mengatakan sistem pembiayaan yang dilakukan tiga pemda itu terhadap warga mereka yang berobat di RSUD Wamena adalah dengan sistem klaim.
"Contoh jumlah pasien yang masuk di bulan Juli ini, kami akan mengajukan klaim pada bulan Agustus nya. Tapi untuk Yahukimo, kerjasamanya berlaku per 3 Januari 2022, sehingga pelayanan yang sudah dilakukan akan direkapitulasi sekaligus penagihan untuk tujuh bulan pelayanan tahun ini," katanya.
Sebelumnya Asisten I Sekda Jayawijaya Tinggal Wusono mengatakan fasilitas pelayanan di RSUD Wamena belum sebaik di luar Papua namun pihaknya tetap melayani warga semampu mereka.
"Walau begitu, bukan berarti kita tidak memberikan kepastian dan pelayanan kepada masyarakat. Selalu bisa kita layani," katanya.
Ia mengajak tenaga medis di RSUD Wamena tidak mengabaikan tanggungjawab mereka.
Direktur RSUD Wamena dokter Felly Sahureka saat di Wamena, Jumat, mengatakan, kerjasama itu sangat positif dalam mendukung mereka untuk melayani warga sebab tidak dipungkiri bahwa selama ini RSUD itu melayani warga dari sekitar delapan kabupaten di Lapago.
"Kami menginginkan komitmen dari pemerintah se-Lapago yang mendukung pelayanan RSUD Wamena yang menjadi pusat regional di Wilayah Lapago," katanya.
Felly Sahureka mengatakan kerjasama pertama dilakukan dengan pemerintah Lanny Jaya beberapa tahun lalu, kemudian pada Tahun 2022 dilakukan lagi dengan Pemerintah Nduga dan pada Juli ini dilakukan dengan Pemerintah Yahukimo.
Ia mengatakan sistem pembiayaan yang dilakukan tiga pemda itu terhadap warga mereka yang berobat di RSUD Wamena adalah dengan sistem klaim.
"Contoh jumlah pasien yang masuk di bulan Juli ini, kami akan mengajukan klaim pada bulan Agustus nya. Tapi untuk Yahukimo, kerjasamanya berlaku per 3 Januari 2022, sehingga pelayanan yang sudah dilakukan akan direkapitulasi sekaligus penagihan untuk tujuh bulan pelayanan tahun ini," katanya.
Sebelumnya Asisten I Sekda Jayawijaya Tinggal Wusono mengatakan fasilitas pelayanan di RSUD Wamena belum sebaik di luar Papua namun pihaknya tetap melayani warga semampu mereka.
"Walau begitu, bukan berarti kita tidak memberikan kepastian dan pelayanan kepada masyarakat. Selalu bisa kita layani," katanya.
Ia mengajak tenaga medis di RSUD Wamena tidak mengabaikan tanggungjawab mereka.