Jayapura (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Papua melakukan pendampingan terhadap sebanyak 39 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa memasuki era digital terutama dalam pemasaran produk yang dihasilkannya.
"Tercatat UMKM yang dilakukan pendampingan yang terdiri 11 UMKM binaan dan 27 UMKM mitra," kata Kepala Perwakilan BI Papua Juli Winantya kepada Antara, di Jayapura, Minggu.
"Tercatat UMKM yang dilakukan pendampingan yang terdiri 11 UMKM binaan dan 27 UMKM mitra," kata Kepala Perwakilan BI Papua Juli Winantya kepada Antara, di Jayapura, Minggu.
Dijelaskan, setiap tahun BI membuat pelatihan kepada UMKM agar masuk ke digitalisasi dengan lama pelatihan selama sebulan.
Selama pelatihan diberikan berbagai materi di antaranya fundamental marketing (dasar pemasaran), digital marketing mindset (paradigma pemasaran digital), content design (rancangan konten), marketing copywriting (penulisan naskah pemasaran), branding for small business (penjenamaan untuk usaha kecil), social media organic (ragam medsos) seperti Facebook dan lainnya, marketplace (lokapasar), food delivery service (layanan pengiriman makanan), CRM dan sales psychology (psikologi penjualan).
Selain itu, pendampingan juga dilakukan melalui monitoring terhadap UMKM tersebut agar dapat terjadi peningkatan grade atau peringkat. Pendampingan dilakukan selama tiga bulan yang bertujuan untuk pembiasaan digital marketing, jelas Juli Winantya.
Ia mengungkapkan bahwa pada tahun ini, ada 90 UMKM yang mendaftar untuk mengikuti kegiatan tersebut namun dari jumlah tersebut yang lolos 50 UMKM.
Dari 50 UMKM yang lolos seleksi yang dinyatakan lulus hanya 32 UMKM dan UMKM itulah yang kini dilakukan pendampingan.
Banyaknya UMKM yang tidak lulus itu disebabkan beberapa faktor selama kelas full stack bootcam itu ada beberapa indikator kelulusan d iantaranya kehadiran, tingkat penyelesaian tugas per kelas dan hasil prates hingga pascates, jelas Juli Winantya.