Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua menggelar pelatihan tata kelola program gizi melalui perencanaan dan pembiayaan berbasis bukti untuk mendukung upaya penurunan stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
Pelatihan tata kelola program gizi bagi pegawai Dinas Kesehatan yang diselenggarakan bekerja sama dengan Unicef Perwakilan Papua dan Papua Barat serta Yayasan GAPAI Harapan Papua di Kota Jayapura berlangsung dari 11 sampai 12 Oktober 2022.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Arry Pongtiku pada acara pembukaan pelatihan di Jayapura, Selasa, mengatakan bahwa pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pegawai Dinas Kesehatan tingkat kabupaten/kota dalam menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.
Ia mengemukakan bahwa meski sudah menurun, angka kasus stunting di Papua masih 32 persen dan Papua masih berada di urutan ke-20 dalam daftar yang mencakup 34 provinsi di Indonesia dalam penanganan stunting.
Pemerintah Provinsi Papua, ia mengatakan, telah menjalankan program-program untuk mendeteksi dini kekurangan gizi pada anak serta meningkatkan pelayanan gizi bagi ibu hamil dan balita guna mencegah stunting.
Menurut dia, pemerintah provinsi juga melakukan program pemberian makanan tambahan serta suplemen vitamin bagi anak-anak sekolah.
Sementara itu, Pejabat Unicef Perwakilan Papua dan Papua Barat Dwi Kristanto mengatakan bahwa peserta pelatihan tata kelola program gizi diharapkan dapat menyusun strategi penanganan masalah gizi anak sesuai dengan kondisi daerah masing-masing.
"Sehingga ke depan kegiatan berbasis bukti yang memiliki daya ungkit tinggi bisa diimplementasikan demi memenuhi gizi anak yang berkualitas," katanya.
Pelatihan tata kelola program gizi bagi pegawai Dinas Kesehatan yang diselenggarakan bekerja sama dengan Unicef Perwakilan Papua dan Papua Barat serta Yayasan GAPAI Harapan Papua di Kota Jayapura berlangsung dari 11 sampai 12 Oktober 2022.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Arry Pongtiku pada acara pembukaan pelatihan di Jayapura, Selasa, mengatakan bahwa pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pegawai Dinas Kesehatan tingkat kabupaten/kota dalam menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.
Ia mengemukakan bahwa meski sudah menurun, angka kasus stunting di Papua masih 32 persen dan Papua masih berada di urutan ke-20 dalam daftar yang mencakup 34 provinsi di Indonesia dalam penanganan stunting.
Pemerintah Provinsi Papua, ia mengatakan, telah menjalankan program-program untuk mendeteksi dini kekurangan gizi pada anak serta meningkatkan pelayanan gizi bagi ibu hamil dan balita guna mencegah stunting.
Menurut dia, pemerintah provinsi juga melakukan program pemberian makanan tambahan serta suplemen vitamin bagi anak-anak sekolah.
Sementara itu, Pejabat Unicef Perwakilan Papua dan Papua Barat Dwi Kristanto mengatakan bahwa peserta pelatihan tata kelola program gizi diharapkan dapat menyusun strategi penanganan masalah gizi anak sesuai dengan kondisi daerah masing-masing.
"Sehingga ke depan kegiatan berbasis bukti yang memiliki daya ungkit tinggi bisa diimplementasikan demi memenuhi gizi anak yang berkualitas," katanya.