Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua menyatakan angka kasus stunting atau tumbuh kerdil anak di wilayah itu turun menjadi 13,79 persen pada 2022 dari 27,28 persen pada 2020.
"Penurunan angka kasus stunting di Kabupaten Jayapura merupakan kerja sama dari semua sektor dan kami mengapresiasi kinerja dari semua pihak yang terkait," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Selasa.
Menurut Khairul penurunan angka stunting di bumi 'Kenambai Umbai' tersebut dari hasil pengukuran terhadap 80 persen balita di wilayah itu yang dilaksanakan Dinas kesehatan Kabupaten Jayapura.
"Kami juga mengapresiasi kepada semua sektor yang telah melakukan intervensi penurunan stunting terintegrasi," ujarnya.
Dia menjelaskan selain itu keterlibatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga sangat penting dalam upaya kerja sama dalam penurunan stunting sesuai lokasi khusus (Loksus) kampung di Kabupaten Jayapura.
Dia menambahkan pihaknya telah melakukan pertemuan publikasi data stunting Kabupaten Jayapura agar sesuai nama dengan alamat yang berlangsung di Sentani, Selasa 6 November 2022.
Dengan begitu kata dia, ke depan pihaknya bisa mengetahui kampung mana yang harus diintervensi baik dari pendidikan, pemberdayaan perempuan termasuk sektor kesehatan sebagai upaya penurunan stunting di Kabupaten Jayapura.
"Karena masih ada beberapa kampung yang angka stunting masih tinggi sehingga intervensi terintegrasi dari lintas sektor diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan penurunan kasus stunting," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Angka stunting di Kabupaten Jayapura menurun jadi 13,79 persen
"Penurunan angka kasus stunting di Kabupaten Jayapura merupakan kerja sama dari semua sektor dan kami mengapresiasi kinerja dari semua pihak yang terkait," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Selasa.
Menurut Khairul penurunan angka stunting di bumi 'Kenambai Umbai' tersebut dari hasil pengukuran terhadap 80 persen balita di wilayah itu yang dilaksanakan Dinas kesehatan Kabupaten Jayapura.
"Kami juga mengapresiasi kepada semua sektor yang telah melakukan intervensi penurunan stunting terintegrasi," ujarnya.
Dia menjelaskan selain itu keterlibatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga sangat penting dalam upaya kerja sama dalam penurunan stunting sesuai lokasi khusus (Loksus) kampung di Kabupaten Jayapura.
Dia menambahkan pihaknya telah melakukan pertemuan publikasi data stunting Kabupaten Jayapura agar sesuai nama dengan alamat yang berlangsung di Sentani, Selasa 6 November 2022.
Dengan begitu kata dia, ke depan pihaknya bisa mengetahui kampung mana yang harus diintervensi baik dari pendidikan, pemberdayaan perempuan termasuk sektor kesehatan sebagai upaya penurunan stunting di Kabupaten Jayapura.
"Karena masih ada beberapa kampung yang angka stunting masih tinggi sehingga intervensi terintegrasi dari lintas sektor diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan penurunan kasus stunting," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Angka stunting di Kabupaten Jayapura menurun jadi 13,79 persen