Biak (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Biak Numfor disiapkan menjadi rumah sakit rujukan pasien stroke dan jantung di Papua.
"Peralatan medis untuk perawatan pasien stroke dan jantung dijadwal pada Juli 2023 sudah beroperasi sebelum kegiatan Sail Teluk Cenderawasih pada Agustus, " ujar Direktur RSUD Biak dr Ricardo Mayor di Biak, Rabu.
Ia mengatakan dokter spesialis yang menangani pasien stroke dan jantung di RSUD setempat sudah ada dan siap melayani pasien.
Dia menjelaskan dengan dijadikan RSUD itu sebagai tempat rujukan pasien stroke dan jantung di Papua maka penderita penyakit tersebut tidak perlu lagi menjalani pengobatan di luar Papua.
"Secara perlahan tetapi pasti pada tahun ini RSUD Biak menjadi rujukan pasien stroke dan jantung," kata Ricardo Mayor.
Dia menjelaskan untuk mendukung RSUD Biak tempat rujukan pasien stroke dan jantung, pihak rumah sakit telah memfungsikan ruang IGD dan fasilitas ruang operasi terintegrasi.
"Jika pasien stroke dan jantung yang dirujuk datang berobat ke RSUD Biak maka akan dilayani secepatnya dan membutuhkan operasi disiapkan sarana operasi, " katanya.
Disinggung jumlah kunjungan pasien berobat ke RSUD Biak selama 2022, katanya, sesuai data sudah mulai meningkat dibandingkan dengan pada 2020/2021, saat pandemi COVID-19.
"Untuk tahun 2022, pasien yang ditangani berobat ke RSUD Biak mencapai 70 ribuan orang, " kata dia.
Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap mengatakan gedung RSUD Biak sudah dibangun berlantai tiga untuk meningkatkan pelayanan kesehatan warga Papua.
"Fasilitas gedung dan peralatan medis disediakan lengkap untuk pelayanan kesehatan di rumah sakit, ya sekarang warga berobat tidak perlu dirujuk ke luar Papua, tetapi cukup dirujuk ke RSUD Biak," kata dia.
"Peralatan medis untuk perawatan pasien stroke dan jantung dijadwal pada Juli 2023 sudah beroperasi sebelum kegiatan Sail Teluk Cenderawasih pada Agustus, " ujar Direktur RSUD Biak dr Ricardo Mayor di Biak, Rabu.
Ia mengatakan dokter spesialis yang menangani pasien stroke dan jantung di RSUD setempat sudah ada dan siap melayani pasien.
Dia menjelaskan dengan dijadikan RSUD itu sebagai tempat rujukan pasien stroke dan jantung di Papua maka penderita penyakit tersebut tidak perlu lagi menjalani pengobatan di luar Papua.
"Secara perlahan tetapi pasti pada tahun ini RSUD Biak menjadi rujukan pasien stroke dan jantung," kata Ricardo Mayor.
Dia menjelaskan untuk mendukung RSUD Biak tempat rujukan pasien stroke dan jantung, pihak rumah sakit telah memfungsikan ruang IGD dan fasilitas ruang operasi terintegrasi.
"Jika pasien stroke dan jantung yang dirujuk datang berobat ke RSUD Biak maka akan dilayani secepatnya dan membutuhkan operasi disiapkan sarana operasi, " katanya.
Disinggung jumlah kunjungan pasien berobat ke RSUD Biak selama 2022, katanya, sesuai data sudah mulai meningkat dibandingkan dengan pada 2020/2021, saat pandemi COVID-19.
"Untuk tahun 2022, pasien yang ditangani berobat ke RSUD Biak mencapai 70 ribuan orang, " kata dia.
Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap mengatakan gedung RSUD Biak sudah dibangun berlantai tiga untuk meningkatkan pelayanan kesehatan warga Papua.
"Fasilitas gedung dan peralatan medis disediakan lengkap untuk pelayanan kesehatan di rumah sakit, ya sekarang warga berobat tidak perlu dirujuk ke luar Papua, tetapi cukup dirujuk ke RSUD Biak," kata dia.