Biak (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Biak Numfor, Papua menyiapkan peraturan bupati untuk menaikkan status organisasi unit pelaksana teknis (UPT) persampahan dengan penjabat setara eselon IV.
"Sudah dibuat peraturan bupati UPT persampahan tinggal menunggu pejabat yang akan dilantik Bupati Biak Herry Ario Naap, " ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Biak Numfor Iwan Ismulyanto AP menanggapi ANTARA di Biak, Sabtu.
Ia berharap, dengan adanya UPT persampahan diharapkan dapat lebih maksimal mengatasi limbah sampah rumah tangga yang setiap hari sudah mencapai 70 ton.
Iwan mengatakan, setiap hari pihak DLH dan kebersihan mengangkut sampah limbah rumah tangga dan pasar hingga puluhan ton setiap hari.
"Jumlah tonase sampah rumah tangga yang diangkut ke tempat pembuangan akhir berasal dominan dari warga distrik Biak Kota, Samofa dan Yendidori " sebut Kepala DLH Iwan Ismulyanto.
Ia mengatakan, setiap hari pengangkutan sampah yang ditampung puluhan bak kontainer sampah di sebar pada lokasi tertentu Biak kota, Samofa dan distrik Yendidori untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir.
Diakuinya, pihak DLH setiap hari mengerahkan sejumlah mobil untuk mengangkut sampah rumah tangga guna tetap menjaga kota Biak tetap bersih dan nyaman.
Iwan Ismulyanto mengimbau warga Biak untuk bersama-sama dengan DLH menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan karena sudah disediakan bak kontainer sampah.
Dia mengajak warga Biak Numfor untuk melakukan 3R (reuse,reduce dan recycle) untuk memilah dan mengolah sampah rumah tangga menjadi bernilai ekonomis di lingkungan tempat tinggal setempat.
"Kabupaten Biak Numfor dikenali sebagai daerah terbersih di Tanah Papua karena lima kali sudah menerima piala Adipura, " ujarnya.
Pantauan ANTARA, Sabtu, sekitar 450-an petugas kebersihan dikerahkan untuk menyapu dan mengangkut sampah di berbagai ruas jalan dalam rangka menjaga kebersihan kota Biak Numfor.
Beberapa ruas jalan di kota Biak di antaranya Jalan Imam Bonjol,Pramuka,Sam Ratulangi,Sorido Raya dan Majapahit tampak sangat rapi dan bersih dari sampah.
"Sudah dibuat peraturan bupati UPT persampahan tinggal menunggu pejabat yang akan dilantik Bupati Biak Herry Ario Naap, " ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Biak Numfor Iwan Ismulyanto AP menanggapi ANTARA di Biak, Sabtu.
Ia berharap, dengan adanya UPT persampahan diharapkan dapat lebih maksimal mengatasi limbah sampah rumah tangga yang setiap hari sudah mencapai 70 ton.
Iwan mengatakan, setiap hari pihak DLH dan kebersihan mengangkut sampah limbah rumah tangga dan pasar hingga puluhan ton setiap hari.
"Jumlah tonase sampah rumah tangga yang diangkut ke tempat pembuangan akhir berasal dominan dari warga distrik Biak Kota, Samofa dan Yendidori " sebut Kepala DLH Iwan Ismulyanto.
Ia mengatakan, setiap hari pengangkutan sampah yang ditampung puluhan bak kontainer sampah di sebar pada lokasi tertentu Biak kota, Samofa dan distrik Yendidori untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir.
Diakuinya, pihak DLH setiap hari mengerahkan sejumlah mobil untuk mengangkut sampah rumah tangga guna tetap menjaga kota Biak tetap bersih dan nyaman.
Iwan Ismulyanto mengimbau warga Biak untuk bersama-sama dengan DLH menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan karena sudah disediakan bak kontainer sampah.
Dia mengajak warga Biak Numfor untuk melakukan 3R (reuse,reduce dan recycle) untuk memilah dan mengolah sampah rumah tangga menjadi bernilai ekonomis di lingkungan tempat tinggal setempat.
"Kabupaten Biak Numfor dikenali sebagai daerah terbersih di Tanah Papua karena lima kali sudah menerima piala Adipura, " ujarnya.
Pantauan ANTARA, Sabtu, sekitar 450-an petugas kebersihan dikerahkan untuk menyapu dan mengangkut sampah di berbagai ruas jalan dalam rangka menjaga kebersihan kota Biak Numfor.
Beberapa ruas jalan di kota Biak di antaranya Jalan Imam Bonjol,Pramuka,Sam Ratulangi,Sorido Raya dan Majapahit tampak sangat rapi dan bersih dari sampah.